Kurang dari dua minggu setelah Donald Park dan Edward Coristine, dua anggota dari apa yang disebut Departemen Pemerintahan Efisiensi (DOGE), memasuki gedung Administrasi Usaha Kecil (SBA), sebuah akun baru muncul di X: @DOGE_SBA.
SBA sendiri telah memiliki akun X resmi sejak 2010. Akun tersebut kerap memposting pembaruan dan membagikan ulang postingan dari administrator lembaga itu, mantan senator Republik Kelly Loeffler.
Namun, berdasarkan dokumen yang diperoleh melalui permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA) dan dibagikan secara eksklusif kepada WIRED, ternyata anggota DOGE sendiri yang memulai dan mengelola akun X baru tersebut. Bukan hanya sepertinya melakukan itu tanpa melibatkan pegawai pemerintah yang biasanya mengelola komunikasi eksternal suatu lembaga, tetapi dalam setidaknya satu kasus, mereka tampak menerima keluhan dari seorang calon pembocor rahasia (whistleblower) melalui pesan langsung. Ini merupakan contoh lain bagaimana DOGE beroperasi layaknya badan yang terpisah dan tidak bertanggung jawab di dalam lembaga-lembaga pemerintah.
Menurut sumber yang familiar dengan operasi pemerintah, akun media sosial serta saluran-saluran publik lainnya biasanya dikelola oleh staf komunikasi lembaga. Namun, seorang manajer media sosial SBA tampaknya sama sekali tidak mengetahui adanya akun tersebut. Dalam sebuah surel tertanggal 6 Maret, dia mengirim surel kepada rekan-rekannya dengan tautan ke akun X @DOGE_SBA dan menulis, “Kok saya baru lihat ini sekarang?”
Berdasarkan surel tertanggal 16 Februari, Park, salah satu dari dua agen DOGE di SBA, tampaknya yang membuat akun @DOGE_SBA, menerima surel konfirmasi dari X untuk menambahkan nomor telepon, yang dirahasiakan, ke akun mereka. (Setelah Musk membeli perusahaan tersebut, dia mengubah kebijakannya sehingga hanya pelanggan premium yang dapat menggunakan autentikasi dua faktor via SMS.)
Pada hari yang sama, akun tersebut menyematkan sebuah repost yang dibagikan oleh akun X DOGE, yang meminta bantuan publik untuk mengidentifikasi kasus-kasus pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan. “Harap DM wawasan Anda untuk mengurangi pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan, beserta wawasan berguna atau ide-ide brilian lainnya, kepada afiliasi DOGE yang terkait,” bunyi post tersebut. Tab berlabel “Afiliasi” pada halaman X DOGE mencantumkan 32 akun X untuk misi DOGE di berbagai lembaga, termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, Administrasi Jaminan Sosial, Departemen Perumahan dan Pembangunan Kota, dan SBA, di antara lainnya.
“Bantu kami memerangi penipuan, pemborosan, dan penyalahgunaan untuk kepentingan pembayar pajak AS dan usaha kecil di seluruh Amerika. DM kami terbuka!” tulis akun DOGE_SBA dalam post pertama dan satu-satunya, menggemakan akun X DOGE, yang hingga kini masih rutin memposting tentang bagaimana lembaga yang disebut-sebut itu telah menghemat uang pemerintah dengan membatalkan kontrak dan layanan.
Park, Coristine, SBA, dan tim komunikasinya tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Seorang mantan pejabat urusan publik pemerintah AS, yang berbicara kepada WIRED dengan syarat anonim untuk melindungi identitasnya, menyatakan bahwa sangat tidak lazim bagi seorang pegawai pemerintah untuk mengelola segala jenis akun media sosial yang bersifat publik tanpa sepengetahuan staf urusan publik.
“Medsos selalu menjadi wilayah yang sangat diperebutkan di lembaga pemerintah. Seiring menjadi hal yang semakin besar, semakin banyak orang yang ingin menggunakannya, orang lain di dalam suatu departemen akan melihatnya sebagai alat kontrol,” ujarnya. “Dalam hal DOGE, kita semua melihat DOGE masuk dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan.”