Bulan Purnama Oktober 2025: Kapan Terjadi dan Apa Namanya?

Bulan purnama Oktober telah tiba, dan ini adalah sebuah supermoon, yang pertama dari tiga supermoon berturut-turut. Artinya, bulan akan terlihat lebih besar dan terang di langit daripada biasanya, sangat cocok untuk pengamatan bintang larut malam.

Di samping itu, bulan purnama Oktober menandai titik penting dalam kalender lunar, dengan signifikansi musiman. Berikut waktu kemunculannya, namanya, serta maknanya.

Kapan bulan purnama Oktober terjadi?

Bulan purnama Oktober akan terjadi pada hari Minggu, 6 Oktober dan Senin, 7 Oktober, tergantung di mana Anda berada di dunia.

Dalam E.T., bulan purnama akan mencapai puncaknya pada pukul 23:47 tanggal 6 Oktober. Namun, dalam BST, puncaknya terjadi pada pukul 04:47 tanggal 7 Oktober, menurut Time And Date.

Bulan purnama sebelumnya terjadi pada 7 September.

Apa nama bulan purnama Oktober?

Setiap bulan purnama memiliki namanya masing-masing, sebuah kebiasaan dari budaya-budaya awal yang menggunakan siklus lunar untuk mengikuti waktu dan pergeseran musim.

Bulan purnama yang paling dekat dengan ekuinoks musim gugur disebut Bulan Panen (Harvest Moon). Pada tahun 2025, itu jatuh di bulan Oktober, sehingga bulan purnama ini menyandang nama Bulan Panen, bukan Bulan Pemburu (Hunter’s Moon) seperti biasanya.

Bulan purnama ini juga merupakan supermoon, yang berarti ia terlihat lebih besar dan terang di langit karena posisinya lebih dekat ke Bumi selama orbitnya, dan akan menjadi yang pertama dari tiga supermoon berturut-turut, menurut NASA.

Kapan bulan purnama berikutnya?

Bulan purnama berikutnya diprediksi akan terjadi pada 5 November 2025, menurut Panduan Harian Bulan NASA.

Apa saja fase-fase bulan?

Bulan purnama hanyalah satu hari dari fase lunar, yang merupakan siklus orbit bulan selama 29,5 hari. Fase bulan adalah bagaimana penampakan bulan dari Bumi saat ia mengelilingi kita. Kita selalu melihat sisi bulan yang sama, tetapi seberapa banyak bagiannya yang disinari Matahari berubah-ubah tergantung posisinya dalam orbit. Inilah yang menyebabkan terjadinya bulan purnama, bulan setengah, dan bulan yang sama sekali tidak terlihat.

MEMBACA  Ponsel murah terbaik di tahun 2024: Diuji dan ditinjau oleh para ahli

Ada delapan fase bulan utama, dan mereka mengikuti siklus yang berulang:

  • Bulan Baru (New Moon) — Bulan berada di antara Bumi dan matahari, sehingga sisi yang kita lihat gelap (dengan kata lain, tidak terlihat oleh mata).
  • Bulan Sabit Awal (Waxing Crescent) — Sebilah kecil cahaya muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
  • Kuartal Pertama (First Quarter) — Separuh bagian bulan terang di sisi kanan. Terlihat seperti bulan separuh.
  • Cembung Awal (Waxing Gibbous) — Lebih dari separuh bagian terang, tetapi belum sepenuhnya purnama.
  • Bulan Purnama (Full Moon) — Seluruh wajah bulan diterangi dan terlihat sepenuhnya.
  • Cembung Akhir (Waning Gibbous) — Bulan mulai kehilangan cahaya di sisi kanan.
  • Kuartal Terakhir (Last Quarter / Third Quarter) — Bulan separuh lagi, tetapi kini sisi kirilah yang terang.
  • Bulan Sabit Akhir (Waning Crescent) — Sebilah tipis cahaya tersisa di sisi kiri sebelum akhirnya kembali gelap.