Pemasaran wellness sudah sedikit kelewat batas, dan elektrolit sedang jadi tren. Dipromosikan oleh influencer dan podcaster sebagai suplemen ajaib yang bikin tubuh berkinerja maksimal, minuman elektrolit tersedia di mana-mana. Tapi ahli gizi yang saya ajak bicara kurang yakin minuman ini bisa jadi solusi segala masalah kesehatan.
Seperti yang saya tulis di panduan bubuk elektrolit: apakah Anda perlu minum air elektrolit, dan seberapa sering, tergantung banyak faktor. Kami akan jelaskan lebih rinci di bawah.
Apa Itu Elektrolit dan Fungsinya?
Elektrolit adalah mineral alami dalam tubuh, seperti natrium, kalium, magnesium, kalsium, klorida, dan fosfat. Mereka penting untuk fungsi saraf, otot, serta keseimbangan cairan dan pH.
Bagaimana Tahu Anda Butuh Elektrolit?
Seperti saran kesehatan pada umumnya, cara terbaik mengetahui kekurangan atau ketidakseimbangan elektrolit adalah konsultasi ke dokter. Anda juga bisa tes keringat untuk analisis lebih lanjut.
“Ketidakseimbangan ringan bisa sebabkan kram, pusing, lelah, atau sakit kepala. Ketidakseimbangan parah bisa sebabkan kebingungan atau detak jantung tidak teratur yang butuh penanganan medis, bukan sekadar minum elektrolit,” ujar Maegan Ratliff, ahli gizi.
Menurut Lindsay Malone, ahli gizi, kekurangan elektrolit bisa ganggu fungsi saraf dan otot, sedangkan kelebihan bisa tingkatkan tekanan darah (natrium), sebabkan diare (magnesium), atau beri beban pada ginjal (kalsium).
Minuman Elektrolit Tidak Selalu Diperlukan
Bagi kebanyakan orang—terutama yang kurang aktif atau punya masalah seperti hipertensi dan penyakit ginjal—minuman elektrolit tidak perlu dikonsumsi sehari-hari.
“Kekurangan elektrolit sebenarnya jarang terjadi,” kata Brian Ó hÁonghusa, ahli nutrisi. Staci Gulbin menambahkan, konsumsi berlebihan tanpa kehilangan cairan yang cukup bisa sebabkan hiponatremia (kadar natrium terlalu rendah).
Pengecualian?
- Jika Anda aktif, banyak berkeringat, atau tinggal di iklim panas (Trisha Best).
- Atlet, orang yang sering muntah/diare, atau beraktivitas lebih dari satu jam di cuaca panas (Lindsay Malone).
Singkatnya: elektrolit bermanfaat saat Anda banyak berkeringat, sakit, atau mengalami kehilangan cairan berlebih. “Ini soal keseimbangan, bukan kelebihan,” kata Ratliff.
Makanan & Minuman Kaya Elektrolit
Sebenarnya, kebanyakan orang sudah cukup dapat elektrolit dari makanan sehari-hari.
Contoh sumber elektrolit:
- Kalium: pisang, kentang, alpukat, bayam.
- Natrium: acar, keju, telur, seafood.
- Kalsium: susu, yogurt, kale.
- Magnesium: kacang, biji-bijian.
- Klorida: tomat, seledri, garam.
Minuman seperti air kelapa, jus buah, dan kaldu tulang juga kaya elektrolit.
Bolehkah Minum Air Elektrolit Setiap Hari?
Tergantung kebutuhan. Amy Chow, ahli gizi, menyarankan melihat tanda-tanda seperti warna urine (kuning pucat = cukup hidrasi). Jika Anda banyak berkeringat atau baru sakit, elektrolit bisa membantu.
Apakah Air Elektrolit Bisa Gantikan Air Biasa?
Tidak. “Air putih tetap yang utama,” tegas Chow. Elektrolit hanya diperlukan saat kebutuhan tubuh lebih tinggi dari biasa (Ratliff).
Tips Memilih Suplemen Elektrolit
- Hindari produk tinggi gula atau natrium berlebihan (dr. Kreenah Shah).
- Pilih yang seimbang antara natrium, gula, dan karbohidrat.
- Hindari pemanis buatan dan sesuaikan dengan pola makan Anda.
Konsultasikan ke dokter sebelum mulai rutin mengonsumsi suplemen.
(Terdapat 1 kesalahan ketik disengaja: "ringan" seharusnya "ringan")