Bill Gates Peringatkan Ancaman Bencana Kesehatan Global

Bill Gates Tak Akan Menyerah. Pendiri Microsoft yang kini menjadi filantropis itu terus melanjutkan kampanye publiknya menentang pemotongan drastis bantuan luar negeri AS oleh pemerintahan Trump. Ia memperingatkan dampak buruk yang sebenarnya bisa dicegah terhadap program kesehatan global.

Strateginya dua arah: menyuarakan alarm tentang biaya manusiawi langsung sekaligus menekankan manfaat jangka panjang dari kedermawanan Amerika. Baru saja ia melakukan keduanya.

Gates memperkuat kesaksian mengerikan dari seorang dokter di Afrika yang kliniknya—dibiayai PEPFAR (Program Darurat Presiden AS untuk Bantuan AIDS)—hampir kolaps. Postingan yang dibagikan oleh Sam Stein dari The Bulwark itu menjelaskan bagaimana pengobatan HIV penyelamat nyawa untuk anak-anak akan habis dalam "beberapa minggu."

"Kami sudah menunggu berbulan-bulan untuk pasokan baru," kata dokter itu. "Dan bukan cuma kami."

Krisis ini berakar dari keputusan pemerintahan Trump memotong bantuan luar negeri dan menutup lembaga seperti USAID, langkah yang sangat dipengaruhi oleh "gergaji pemerintah federal" Elon Musk, Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Gates memanfaatkan keluhan dokter itu untuk menegaskan dampak nyatanya.

"Dampak buruk pemotongan ini sepenuhnya bisa dicegah—dan belum terlambat untuk membalikkannya," kata miliader itu di X pada 11 Juli.

Di hari yang sama, Gates merilis video yang menyoroti kesuksesan historis bantuan AS dalam upaya vaksinasi global. Ia menjelaskan bahwa vaksin adalah alasan utama kematian anak berkurang setengah dalam beberapa dekade terakhir, dari 10 juta per tahun menjadi di bawah 5 juta. Ia memperingatkan bahwa pemotongan dana untuk Gavi, Aliansi Vaksin, akan langsung menyebabkan "satu juta kematian tambahan."

"Semoga kita bisa mempertahankan kedermawanan untuk menyelamatkan nyawa mereka," tutup Gates.

Ini bukan pertarungan baru bagi Gates. Awal Juli, ia mengecam dampak buruk pemotongan dana lewat X, mengutip studi mengerikan dari jurnal The Lancet. "Studi itu memperkirakan, pada 2040, bakal ada 8 juta lebih anak meninggal sebelum ulang tahun kelima mereka," tulisnya. Kesimpulannya tegas: "Fakta sederhana tapi menghancurkan: Pemotongan bantuan sudah merenggut nyawa, dan angka kematian akan terus naik."

MEMBACA  Ancaman Baru di Perbatasan Selatan Israel

Dalam wawancara Mei dengan Financial Times, Gates lebih blak-blakan, menyalahkan arsitek penghematan pemerintah. "Gambaran orang terkaya dunia membunuh anak-anak termiskin bukan pemandangan indah," ujarnya tentang Elon Musk. Ia mengulang kalimat serupa ke New York Times, menyatakan meski Musk bisa jadi filantropis hebat, "Sementara ini, orang terkaya dunia terlibat dalam kematian anak-anak termiskin."

Catatan: Ada kesalahan ketik pada "membunuh anak-anak termiskin" seharusnya "membunuh anak-anak termiskin".