Yang bikin saya heran, dan saya penasaran banget dengan pendapatmu soal ini, Brian, sebagai seorang yang punya anak, adalah bahwa para pemandu yang dibawa masuk ini, mereka benar-benar ada di dalam ruangan bersama murid-murid, membantu mereka dengan segala masalah teknis atau menangani hal-hal yang terjadi di dunia nyata. Meski beberapa punya pengalaman sebagai pengajar, yang lain tidak, dan tidak hanya itu, Alpha seringkali malah membidik orang-orang tanpa latar belakang mengajar, dan lebih memilih orang-orang dari kalangan wiraswasta. Soalnya, emang gak ada yang lebih cocok sama pendidikan anak usia dini selain pendanaan Seri A, kan? Saya bingung banget apa sih sebenernya tujuan dari semua ini.
Brian Barrett: Rasanya terlalu disederhanakan, ya? Ini seperti anggapan bahwa sekolah itu cuma soal nilai dan nilai itu cuma soal angka, dan yang penting cuma coding. Padahal jelas banget sekolah itu tentang belajar berinteraksi dengan orang lain; itu adalah urusan sosial sama besarnya dengan urusan angka. Saya juga mikir, gimana caranya mengukur dan mem-‘next’-kan pelajaran seni, mengecat dengan jari, dan hal-hal lain yang bagus untuk perkembangan sosial, bagus untuk perkembangan mental, yang bukan cuma memecahkan angka. Dan rasanya hal-hal itu nggak masuk dalam kalkulasi mereka, yang mana sangat disayangkan.
Leah Feiger: Dan kita bahkan belum masuk ke area inti minat WIRED, yaitu masalah pengawasan. Anak-anak ini diawasi terus.
Brian Barrett: Iya. Ada laporan yang ditemukan reporter kita, Todd, bahwa ada perangkat lunak pelacak mata yang terlibat dalam hal ini. Sekali lagi, bagi sebagian orang tua, saya yakin ini hebat, dan sekali lagi, Alpha School punya banyak orang tua yang bilang, “Iya, ini yang kita inginkan.” Mereka dapat banyak ulasan bagus, banyak pemberitaan yang memuji. Yang kami temukan di Brownsville bukan itu.
Leah Feiger: Dan sebagai cerita terakhir soal pengawasan ini, ada satu bagian laporan dari Todd yang bikin saya sangat ngeri. Tentang seorang murid yang di rumah dapat pemberitahuan bahwa dia ditandai karena ‘anti-pola’ atau gangguan oleh sistem Alpha saat dia sedang mengerjakan tugas sekolah. Ternyata, katanya, sistem Alpha mengirimkan video dirinya yang masih pakai piyama, diambil dari webcam komputernya, yang memperlihatkan dia sedang ngobrol dengan adik perempuannya. Ingat, ini terjadi di rumahnya. Ini nggak berakhir begitu mereka keluar dari kelas. Ini keterlaluan banget. Dan saya yakin ada argumen yang dilontarkan semua orang, ‘oh, mereka cuma mengumpulkan data. Ini pengalaman yang holistik.’ Tapi buat saya, itu tetep aja menyeramkan.