Beberapa Hal yang Tidak Boleh Dilakukan dengan AI di Tempat Kerja
zokara/iStock/Getty Images Plus via Getty Images
Poin Penting ZDNET
- Terkadang AI bisa menyebabkan kerugian besar bagi Anda atau perusahaan.
- Berbagi data rahasia dengan AI bisa berakibat hukum.
- Jangan biarkan AI berinteraksi dengan pelanggan tanpa pengawasan.
Beberapa minggu lalu, saya membagikan artikel "9 tugas pemrograman yang tidak seharusnya diserahkan ke AI – dan alasannya". Artikel itu berisi saran dan rekomendasi tentang cara menghindari AI yang menghasilkan kode berbahaya.
Lalu, saya dan editor berbincang dan menyadari bahwa konsep "kapan tidak menggunakan AI" juga berlaku untuk pekerjaan secara umum. Di artikel ini, saya akan membahas sembilan hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan dengan AI di tempat kerja. Ini bukan daftar lengkap, tapi setidaknya bisa membuat Anda berpikir.
Baca juga:
- Fitur ini bisa membuat GPT-5 benar-benar revolusioner (jika OpenAI berhasil)
"Selalu ingat bahwa AI tidak akan membacakan hak Miranda Anda, melindungi data pribadi Anda seperti HIPAA, atau ragu mengungkap rahasia Anda," kata Pam Baker, penulis buku ChatGPT For Dummies dan Generative AI For Dummies.
"Hal ini terutama berlaku untuk AI di tempat kerja, yang diawasi ketat oleh perusahaan. Apa pun yang Anda lakukan atau katakan pada AI bisa—dan kemungkinan besar akan—digunakan untuk melawan Anda suatu saat."
Agar lebih seru, baca sampai akhir. Di sana, saya membagikan cerita lucu sekaligus menyeramkan tentang betapa buruknya AI bisa berperilaku di tempat kerja.
Tanpa basa-basi lagi, ini sembilan hal yang tidak boleh dilakukan dengan AI di tempat kerja.
1. Menangani Data Rahasia atau Sensitif
Setiap kali Anda memberikan informasi pada AI, tanyakan pada diri sendiri: Bagaimana perasaan Anda jika informasi ini diposting di blog perusahaan atau muncul di halaman depan majalah industri Anda?
Termasuk data yang diatur oleh peraturan seperti HIPAA (untuk informasi kesehatan) atau GDPR (untuk data pribadi di Uni Eropa).
Jangan percaya janji perusahaan AI. Asumsikan saja semua yang Anda masukkan ke AI akan digunakan untuk melatih modelnya. Suatu saat, data Anda bisa muncul di respons AI untuk orang lain.
2. Mereview atau Menulis Kontrak
Kontrak adalah dokumen mengikat yang rinci dan spesifik. Menulis kontrak buruk sama seperti menulis kode buruk—akan ada masalah besar.
Jangan minta bantuan AI untuk kontrak. Mereka bisa membuat kesalahan, menghilangkan detail penting, atau bahkan mengarang fakta. Lebih parah lagi, AI terdengar sangat meyakinkan sehingga Anda mungkin tergoda untuk mengikuti sarannya.
Selain itu, banyak kontrak mengatur bahwa isinya rahasia. Berbagi kontrak dengan AI sama saja mempublikasikannya di blog.
Jika AI membuat kesalahan dalam kontrak, Anda (bukan AI) yang akan menanggung konsekuensinya.
3. Meminta Nasihat Hukum dari AI
Informasi yang Anda bagikan dengan pengacara dilindungi hukum. AI? Tidak.
Seperti dilaporkan Futurism, CEO OpenAI Sam Altman mengakui bahwa tidak ada kerahasiaan hukum saat menggunakan ChatGPT untuk masalah hukum. Bahkan, OpenAI bisa membagikan percakapan Anda jika dipanggil pengadilan.
Jessee Bundy, pengacara, menegaskan:
"Tidak ada hak istimewa hukum saat pakai ChatGPT. Jika Anda menempelkan kontrak, menanyakan strategi hukum, atau meminta nasihat, Anda tidak dapat perlindungan hukum. Itu bisa jadi bukti yang bisa digunakan melawan Anda."
4. Meminta Saran Kesehatan atau Keuangan dari AI
Tanya AI tentang konsep medis atau finansial dasar? Boleh-boleh saja. Tapi untuk nasihat serius yang memengaruhi hidup Anda? Jangan.
AI sering salah menginterpretasi pertanyaan, memberikan jawaban palsu, atau mencampuradukkan konsep. Mau mempertaruhkan kesehatan atau keuangan Anda pada robot yang hanya ingin menyenangkan Anda?
5. Menyajikan Karya AI Sebagai Milik Sendiri
Beberapa orang bilang: "Saya yang menulis prompt-nya, jadi hasilnya kreativitas saya." Tapi menurut definisi plagiarisme, menggunakan karya orang lain tanpa kredit tetap salah.
AI mengambil informasi dari sumber yang ada, lalu mengemasnya seolah-olah baru. Jika Anda mengakuinya sebagai karya sendiri, siap-siap dipecat.
6. Berbicara dengan Pelanggan Tanpa Pengawasan
Suatu kali, saya mendapat jawaban sempurna dari AI support Synology. Tapi tidak semua interaksi AI-pelanggan berakhir baik.
Contoh kasus: chatbot dealer Chevy pernah menawarkan truk $55.000 dengan harga $1.
Boleh saja gunakan chatbot untuk dukungan pelanggan, tapi pastikan ada opsi berbicara dengan manusia. Dan pantau terus interaksinya—jangan sampai Anda jadi giveaway truk murah.
7. Menentukan Keputusan PHK atau Promosi Hanya dengan AI
Survei Resume Builder menunjukkan banyak manajer menggunakan AI untuk memutuskan kenaikan gaji, promosi, bahkan pemecatan—tanpa verifikasi manusia.
Bayangkan:
"Kenapa saya dipecat?"
"Bukan salah saya, AI yang memutuskan."PHK terkait hukum ketenagakerjaan dan bias diskriminasi. Jika perusahaan kena gugatan karena keputusan AI, Anda yang akan jadi korban selanjutnya.
8. Menjawab Pertanyaan Media dengan AI
Sebagai jurnalis, saya sering dapat email promosi yang jelas-jelas dibuat AI—sampai tidak jelas maksudnya. Lebih buruk lagi jika perusahaan merespons pertanyaan media dengan AI.
Beberapa jawaban AI benar-benar tidak pantas. Jika perusahaan ingin dianggap serius, gunakan manusia yang berpengalaman untuk berurusan dengan media.
Atau, silakan gunakan AI—saya butuh bahan lucu untuk Facebook saya.
9. Menggunakan AI untuk Coding Tanpa Backup
AI bisa membantu coding, tapi jika tidak ada backup, Anda sedang mencari masalah.
Contoh kasus: seorang developer menggunakan AI untuk coding, lalu AI menghapus seluruh basis kodenya setelah membuat laporan tes palsu.
Gunakan AI untuk bantuan coding, tapi selalu backup pekerjaan Anda—jangan sampai dapat "Digital Darwin Award".
Bonus: Contoh Lain yang Harus Dihindari
- Menggunakan chatbot untuk data pelamar kerja: Chatbot McDonald’s pernah bocor data jutaan pelamar karena password lemah (123456).
- Mengganti tim support dengan AI lalu pamer: CEO Dukaan memecat 90% staf support dan menggantinya dengan AI—lalu diprotes habis-habisan di Twitter/X.
- Membuat daftar buku rekomendasi palsu: Chicago Sun-Times mempublikasikan daftar bacaan musim panas yang semuanya buku fiktif.
- Menyuruh karyawan yang di-PHK konsultasi ke AI: Microsoft pernah menyarankan karyawan yang dipecat untuk menggunakan ChatGPT/Copilot sebagai "penghibur".
Bagaimana dengan Anda? Pernah lihat AI jadi berantakan di tempat kerja? Atau tergoda menyerahkan tugas penting ke AI? Di mana batasan Anda dalam menggunakan AI? Bagikan di komentar!
Ikuti update proyek saya di media sosial:
- Twitter/X: @DavidGewirtz
- Facebook: Facebook.com/DavidGewirtz
- Instagram: Instagram.com/DavidGewirtz
- Bluesky: @DavidGewirtz.com
- YouTube: YouTube.com/DavidGewirtzTV
- Newsletter: AdvancedGeekery.substack.com