Pada hari Rabu, Menteri Perhubungan AS Sean Duffy mengkonfirmasi bahwa sepuluh persen penerbangan akan dibatalkan di 40 bandara Amerika yang tidak ditentukan yang mengalami “volume tinggi” mulai Jumat, 7 November, dengan asumsi shutdown pemerintah belum berakhir pada saat itu.
Keputusan ini diambil setelah “gut check,” jelas Duffy dalam konferensi pers. Ini merupakan sinyal kuat bahwa dampak shutdown terhadap perjalanan udara mulai bereskalasi, dan pembatalan di hari Jumat bisa menjadi awal dari bencana logistik dalam skala historis.
Pengawas lalu lintas udara adalah pegawai federal yang biasanya dibayar untuk memahami posisi dalam ruang 3D dari setiap objek di atau dekat bandara tertentu, termasuk deretan panjang tabung terbang yang dipenuhi orang dan bahan bakar jet.
Demo detail pekerjaan ini untuk orang awam membuktikan bahwa pekerjaan ini sangat menegangkan. Saat ini, pengawas lalu lintas udara melakukan pekerjaan ini tanpa dibayar, dan jika mereka membutuhkan uang untuk hal seperti “makan” atau “bayar sewa,” mereka berusaha mencari solusi lain.
Oleh karena itu, belakangan banyak pengawas lalu lintas udara “yang harus ijin sakit untuk mencari nafkah di tempat lain,” seperti diungkapkan satu pengawas anonim kepada NPR. Sulit untuk bekerja di berbagai tempat, terutamanya di bidang di mana lebih dari 90 persen tempat kerja sudah kekurangan staf sebelum shutdown. Selain itu, hari ini, para pengawas dijadwalkan menerima slip gaji kedua mereka tanpa ada uang di dalamnya. Hal ini menyebabkan apa yang disebut FAA sebagai “stres dan kelelahan yang sangat besar,” yang terdapat cukup masuk akal.
Duffy memperingatkan potensi “kekacauan massal” yang bisa terjadi lebih awal minggu ini.
Kekacauan massal sebenarnya sudah dimulai, dengan sekitar 5.000 penerbangan dari dan ke bandara AS tertunda dalam satu hari pada Minggu lalu. Rata-rata penerbangan di LAX tertunda satu jam pada hari yang sama. Di atas kekacauan yang ada itulah, 40 bandara akan mengurangi sepuluh persen lalu lintas mereka—sebuah rencana yang tidak akan “didasarkan pada maskapai mana yang punya lebih banyak penerbangan dari lokasi mana,” menurut Duffy, tetapi “tentang di mana tekanannya dan bagaimana meringankannya?”
Dengan kata lain, pembatalan tidak akan dikoordinasikan untuk mengurangi dampak pada para traveler, tetapi untuk meredakan stres maksimal pada pekerja federal. Keterkaitan penerbangan dan koordinasi pergerakan pesawat berarti pengurangan lalu lintas di sejumlah bandara terpilih akan memberikan efek beruntun, menyebabkan pembatalan, penundaan, dan koneksi yang terlewat lebih lanjut, betapapun maskapai berusaha menghindarinya.
Dan jika Anda terbang dalam waktu dekat, ingatlah bahwa pembatalan dan penundaan bukan satu-satunya kekhawatiran Anda. “Setiap hari shutdown ini berlanjut, besok menjadi kurang aman daripada hari ini,” Presiden Asosiasi Pengawas Lalu Lintas Udara Nasional Nick Daniels memberitahu CNN.
Perlu juga dicatat bahwa situasi gaji sama bagi pekerja TSA, sehingga mereka juga banyak yang ijin sakit, mengakibatkan antrean yang sangat panjang di pos pemeriksaan keamanan bandara, dilaporkan mencapai empat setengah jam dalam setidaknya satu kasus.
Thanksgiving tinggal 21 hari lagi, dan Minggu setelah Thanksgiving secara tradisional merupakan hari perjalanan tersibuk di tahunnya di AS. Sekitar 20 juta warga Amerika terbang selama akhir pekan Thanksgiving tahun lalu. Lobi maskapai Airlines for America menulis dalam pernyataan pada 30 Oktober bahwa maskapai “mengharapkan musim perjalanan liburan yang memecahkan rekor.”
Shutdown harus segera berakhir agar penundaan ini tidak mempengaruhi perjalanan liburan, karena menurut Daniels dibutuhkan “mingguan untuk pulih” dari shutdown.
Jika di sisi lain, shutdown terus berlanjut melalui musim perjalanan liburan, stres pekerja dan kurangnya bayaran hanya akan memburuk. Tambahkan kondisi bersalju ke dalam semua itu, dan penurunan lalu lintas penerbangan hari Jumat bisa menjadi cita rasa kecil dari jurang neraka perjalanan yang kita semua berada di ambang mengalaminya.