Belum jelas berapa banyak rekan Warner yang setuju dengannya. Namun ketika WIRED melakukan survei terhadap 23 sekretaris Partai Republik lainnya yang mengawasi pemilihan di negara bagian mereka, beberapa di antaranya mengatakan akan terus bekerja sama dengan CISA.
“Badan tersebut telah bermanfaat bagi kantor kami dengan menyediakan informasi dan sumber daya terkait keamanan cyber,” kata JoDonn Chaney, juru bicara untuk Jay Ashcroft dari Missouri.
Monae Johnson dari South Dakota mengatakan kantornya “memiliki hubungan baik dengan mitra CISA dan berencana untuk mempertahankan kemitraan tersebut.”
Namun beberapa yang memuji dukungan CISA juga menyuarakan catatan hati-hati.
Phil McGrane dari Idaho mengatakan CISA sedang melakukan “pekerjaan penting … untuk melindungi kita dari ancaman cyber asing.” Namun ia juga memberitahu WIRED bahwa Elections Infrastructure Information Sharing and Analysis Center (EI-ISAC), kelompok kolaborasi publik-swasta yang ia bantu mengawasi, “sedang meninjau upaya-upaya terdahulu terkait misinformasi/disinformasi” untuk menentukan “apa yang paling sesuai” dengan misi CISA.
Michael Watson dari Mississippi mengatakan bahwa “pernyataan setelah pemilihan 2020 dan beberapa isu kepercayaan internal yang sejak itu harus kita tangani telah menimbulkan kekhawatiran.” Ketika pejabat federal dan negara bagian bersiap untuk pemilihan tahun ini, ia menambahkan, “harapan saya adalah CISA akan bertindak sebagai organisasi nonpartisan dan tetap pada fakta.”
Hubungan CISA dengan sekretaris Partai Republik “tidak sekuat sebelumnya,” kata John Merrill, yang menjabat sebagai sekretaris negara bagian Alabama dari 2015 hingga 2023. Menurut Merrill, itu sebagian karena tekanan dari basis GOP. “Terlalu banyak sekretaris Partai Republik konservatif tidak hanya khawatir tentang bagaimana interaksi dengan badan federal tersebut berjalan, tetapi juga tentang bagaimana hal tersebut dilihat … oleh konstituennya.”
Bantuan Gratis Berisiko
Para pembela CISA mengatakan bahwa badan tersebut melakukan pekerjaan penting untuk membantu pejabat negara bagian dan lokal yang kekurangan dana menghadapi ancaman cyber dan fisik terhadap sistem pemilihan.
Pegawai sipil karier dan pemimpin politik badan tersebut “telah luar biasa” selama pemerintahan Trump dan Biden, kata sekretaris negara bagian Minnesota Steve Simon, seorang Demokrat.
Orang lain secara khusus memuji koordinasi CISA dengan perusahaan teknologi untuk melawan misinformasi, berargumen bahwa pejabat hanya menyoroti klaim palsu dan tidak pernah memerintahkan perusahaan untuk menghapus pos.
“Mereka hanya membuat orang sadar akan ancaman,” kata sekretaris negara bagian Arizona dari Partai Demokrat, Adrian Fontes. Para “pelaku buruk” sebenarnya, katanya, adalah orang-orang yang “menginginkan penyangkal pemilihan dan penyebar rumor untuk beraksi dan menyebarkan berbagai kebohongan yang mereka inginkan.”
Jika pejabat Partai Republik mulai menjauh dari CISA, negara bagian mereka akan kehilangan perlindungan keamanan dan sumber daya yang penting. CISA mensponsori EI-ISAC, yang berbagi informasi tentang ancaman dan praktik terbaik untuk menghalangi mereka; menyediakan layanan gratis seperti pemindaian jaringan kantor pemilihan untuk kerentanan, memantau jaringan tersebut untuk intrusi, dan meninjau rencana kontinjensi pemerintah setempat; dan mengadakan latihan untuk menguji respons pejabat pemilihan terhadap krisis.
“Bagi pejabat pemilihan GOP untuk mundur dari [CISA] akan seperti pasien medis menolak untuk menerima penilaian kesehatan gratis, pemeriksaan, dan resep opsional dari salah satu pusat medis terbesar di dunia,” kata Eddie Perez, mantan direktur integritas sipil di Twitter dan anggota dewan OSET Institute, sebuah kelompok nirlaba yang advokasi untuk peningkatan teknologi pemilihan.