Sebagai perusahaan yang menemukan atau mempopulerkan jam tangan selam, jam GMT, jam tahan air pertama, jam otomatis pertama, dan masih banyak lagi, pengaruh Rolex dalam sejarah horologi hampir tak terbantahkan. Namun, meski jam sport ikoniknya seperti Submariner, Daytona, dan GMT-Master ditiru tanpa henti, Rolex tidak dianggap sebagai penentu tren. Mereka lebih memilih untuk mengabaikan mode horologi sesaat dan fokus pada jalannya sendiri, melakukan iterasi secara hati-hati dan minimal pada desain-desain klasiknya.
Namun, lima tahun silam, Rolex memperkenalkan sebuah koleksi yang begitu avant-garde sehingga masih mempengaruhi keputusan kreatif di seluruh industri jam tangan, dan mereka melakukannya pada salah satu model yang paling tak terdengar: Oyster Perpetual. Gagasannya begitu sederhana hingga kita hampir tak menyadarinya menjadi norma industri: Alih-alih meluncurkan warna dial baru satu per satu secara bertahap—yang merupakan perilaku standar dunia jam sampai saat itu—Rolex meluncurkan serangkaian lengkap dial berwarna dalam palet yang serasi secara bersamaan.
Koleksi Oyster Perpetual multi-warna 2020 yang memulai gelombang dial cerah di dunia jam tangan.
COURTESY OF ROLEX
Warnanya cerah, berani, dan hampir kekanak-kanakan dalam kemurniannya: merah koral, hijau, biru telur asin, merah muda, dan kuning. Pengamat Rolex langsung memujinya sebagai penghormatan kepada apa yang disebut jam Day-Date bergaya Stella dial dari akhir 1970-an dan 1980-an—yang sama-sama cerah dan tak terduga, serta mengingatkan pada era yang santai dan hedonis. Namun, ada sesuatu yang lebih dasar, lebih esensial, dan setidaknya secara teoritis, lebih terjangkau dari koleksi Oyster Perpetual ini.
Koleksi ini memicu para peniru di mana-mana—dan masih berlanjut hingga kini. Pada Geneva Watch Days pekan lalu, kolaborasi Zenith dengan pembuat furnitur Swiss, USM, bisa dikategorikan sebagai contoh klasik: satu set lengkap dial berwarna solid dan berani dalam jam sport stainless steel yang otherwise tradisional.
Awal tahun ini, Big Crown Pointer Date dari Oris juga menghadirkan nuansa serupa. Pada 2023, rival berat Omega meluncurkan koleksi model Seamaster Aqua Terra dengan warna-warna mirip dengan langkah awal Rolex; merek menengah lainnya termasuk Breitling dan TAG Heuer juga telah menciptakan keluarga jam bulat stainless steel penunjuk waktu saja dengan multi-warna dalam cetakan yang serupa.