Dalam bukunya yang baru, Bad Company: Private Equity dan Kematian Mimpi Amerika, jurnalis sekaligus mantan penulis WIRED Megan Greenwell mengisahkan dampak menghancurkan dari salah satu kekuatan terkuat namun paling jarang dipahami dalam kapitalisme Amerika modern. Penuh dengan dana, hampir tak teregulasi, dan terobsesi pada keuntungan, perusahaan private equity diam-diam mengubah ekonomi AS, menguasai sebagian besar industri mulai dari kesehatan hingga ritel—seringkali meninggalkan kehancuran finansial.
Dua belas juta orang di AS kini bekerja untuk perusahaan milik private equity, tulis Greenwell, atau sekitar 8 persen dari total pekerja. Bukunya berfokus pada kisah empat orang, termasuk seorang supervisor Toys “R” Us yang kehilangan pekerjaan terbaiknya dan dokter di Wyoming yang menyaksikan rumah sakit pedesaannya memangkas layanan penting. Pengalaman mereka menggambarkan bagaimana inovasi digantikan oleh rekayasa finansial dan bagaimana perubahan itu dibayar oleh semua orang kecuali mereka yang di puncak.
Dalam ulasan Bad Company untuk Bloomberg, seorang eksekutif private equity lama menuduh Greenwell mencari kisah sedih dengan akhir yang “menyedihkan.” Namun, tokoh-tokoh yang dipilih Greenwell tak hanya diam saat private equity menghancurkan komunitas mereka. Buku ini juga menampilkan taktik kreatif orang-orang untuk melawan.
Greenwell berbicara dengan WIRED akhir bulan lalu tentang apa itu private equity, bagaimana ia mengubah berbagai industri, dan apa yang dilakukan pekerja untuk merebut kembali kekuatan mereka.
Wawancara ini telah disunting untuk kejelasan dan keringkasan.
WIRED: Apa itu private equity? Bagaimana model bisnisnya berbeda dengan, misalnya, modal ventura?
Megan Greenwell: Orang sering bingung antara private equity dan modal ventura, tapi wajar jika orang awam tak paham bedanya. Singkatnya, modal ventura berinvestasi di startup. Mereka mengambil saham dan mengharapkan keuntungan dalam jangka panjang. Mereka juga bermain lebih sabar dibanding private equity.
Tapi private equity, terutama dalam leveraged buyout—fokus saya di buku ini—membeli perusahaan sepenuhnya. Di modal ventura, Anda menaruh uang, mempercayakannya pada CEO, dan mungkin dapat kursi dewan. Tapi dalam leveraged buyout, private equity benar-benar pemilik dan pengambil keputusan utama.
Bagaimana private equity mendefinisikan sukses? Jenis perusahaan apa yang menarik bagi mereka?
Modal ventura menilai kesepakatan berdasarkan potensi sukses perusahaan. Mereka mencari unicorn. Private equity mencari cara menghasilkan uang tanpa harus membuat perusahaan itu sendiri untung. Itu poin terbesar.
Jadi lebih sedikit risiko?
Sangat sulit bagi private equity untuk rugi. Mereka dapat fee manajemen 2 persen, bahkan jika perusahaan bangkrut. Mereka juga bisa menjual aset perusahaan lalu menyewakannya kembali. Saat private equity meminjam untuk beli perusahaan, utangnya dibebankan ke perusahaan yang dibeli, bukan ke mereka.