Dan seperti itu, aku tiba-tiba berpikir: aku pengin hidup seperti para YouTuber itu. Jadi, aku ini generasi millennial yang tumbuh di era awal internet — iPhone masih jadi barang langka waktu SMA — dan terkadang aku merasakan jurang generasi antara aku, Gen Z, dan lebih ekstrim lagi, anak-anak Gen Alpha. Dunia digital kita emang beda, ya wajar aja. Survei menunjukkan, generasi muda sekarang lebih pengin jadi influencer ketimbang profesi lain, suatu pekerjaan yang bahkan nggak ada sepanjang sebagian besar hidupku. Dorongan ini awalnya nggak terlalu aku pahami, sampe akhirnya nemu channel Bob Does Sports. Sekarang aku ngerti. Karena, sebagai pria 30-an, aku bisa bilang tanpa malu: aku pengin hidup kayak mereka.
LIHAT JUGA:
- KallMeKris dan Celina Spooky Boo bicara soal bikin film horor setelah berkarier sebagai konten kreator
Kalau mau dirangkum singkat, channel ini isinya tiga orang (plus beberapa produser) yang main golf bareng, nongkrong, main golf sambil nongkrong, makan banyak banget, jalan-jalan keliling dunia, dan—udah sebut nongkrong dan main golf? Pakai bahasa kekinian: dream date, gemeshin. Tapi ini udah jadi karier yang sukses — lebih dari 1 juta subscriber YouTube, dapat sponsor gede, ketemu atlet terkenal, dan jadi selebritas parasosial buat… ya kebanyakan cowok kayak aku.
"Kami nggak mau kehilangan perasaan betapa gilanya ini," kata Robby Berger, si Bob di balik channel Bob Does Sports, dalam wawancara dengan Mashable lewat Zoom. "Sampe sekarang, kami masih susah percaya — lihat channel ini tumbuh, makin besar, dateng ke lapangan golf terus dikerubutin fans." Robby — alias Bob, alias Bobby Fairways, alias the D Man — adalah pemimpin dari trio utama, yang diisi Joseph Demare (Joey Coldcuts, Cutsy, juga dijulukin the D Man) dan Nick Stubbe (Fat Perez atau FP). Tapi penggemar berat BDS juga kenal produser Jet, Big Ticket, dan J Bone. Ini kayak karnaval karakter unik, dan videonya berhasil nangkep vibe mereka. Nonton videonya rasanya kayak ikut road trip temen-temen — ada golf, candaan dalam, dan tingkah konyol orang 30-an. Biasanya, setiap video menampilkan grup ini main golf dengan tantangan tertentu, entah itu skor, pertandingan menang-kalah, makan/minum sesuatu, atau kombinasi semuanya. Golfnya seru — kamu pasti nge-root buat mereka — tapi yang bikin addicted itu chemistry dan komedinya.
Mungkin rasanya kayak trip temanan karena mereka semua — awalnya — orang biasa aja. Berger dan Demare kenal waktu kerja di Four Seasons Beverly Hills. Stubbe dulu pegawai kantoran jadi akuntan. Sekarang, bahkan kalau nggak suka golf, mungkin kamu kenal Berger dari akun TikTok lucunya. Dia udah lama pengin jadi kreator, tapi baru booming pas main golf sama Coldcuts — dan kemudian FP. Sekarang? Channel dengan 1,1 juta subscriber. Sponsor dari Callaway, merek golf ternama. Punya minuman alkohol (Have A Day) dan merek pakaian (Breezy). Kolaborasi dengan atlet top kayak Josh Allen, Jon Rahm, beberapa pemain Yankees, dan lainnya. Plus, bareng Barstool, jadi tuan rumah Internet Invitational, turnamen golf YouTube baru dengan hadiah $1 juta.
Beberapa tahun lalu, Berger cuma komedian paruh waktu yang suka ngerjain atlet profesional (asal bercanda). Sekarang, majalah golf bahas setiap gerak-geriknya. "Rasanya kayak momen-momen kecil," kata Perez. "Kayak tangga: itu gila, itu gila, ini gila banget, kok bisa sampe sini?" Mereka semua ngerasain momen kayak gitu, tapi mungkin yang paling epic itu pertandingan melawan pro terkenal Max Homa. Videonya udah ditonton lebih dari 3 juta kali — seru, lucu, dan menegangkan. Itu juga bukti kalau dunia golf anggap BDS legit.
LAPORAN TREN MASHABLE
Rising tide lifts all boats, dan BDS bukan satu-satunya kreator golf YouTube yang naik daun. Rekan-rekan mereka kayak Grant Horvat dan Bryan Bros juga populer banget. Golf di YouTube udah jadi genre sendiri — apalagi semenjak golf makin hit pasca-2020 — sampe-sampe kreator diajak ikut event PGA Tour dan LIV Golf.
LIHAT JUGA:
- Di internet, golf itu untuk semua orang
Yang bikin BDS beda? Mereka lucu banget meskipun main olahraga yang biasanya dianggap kaku. Horvat mungkin adalah "anak emas" golf di YouTube—dia menarik penonton terbanyak dari golfer muda—tapi dia sama sekali nggak bisa menghabiskan satu pizza besar sambil bermain seperti para pria BDS. Nggak ada orang lain di dunia golf yang mengutip lore internet dalam-dalam. Nggak ada juga yang berdebat sengit soal kelebihan makan chili saat cuaca panas. Dan nggak ada yang bikin gw ketawa segila Cutsy—yang terkenal gampang emosi—yg meledak sementara yang lain cuma nonton.
"Kalo Bob bisa memutuskan, gw bakal jadi sekuel The Truman Show… Dia bakal terus ngawasin gw 24/7. Gw rasa hidup gw bakal kayak di simulasi atau apalah."
— Joseph DemareDi satu sisi, inilah keajaiban grup ini. Lewat video, media sosial, podcast, dan lain-lain, lama-lama lu merasa kenal mereka. Kayak lagi nongkrong bareng. Dan mereka semua unik—Coldcuts mungkin yang paling nyentrik. "Kalo Bob bisa memutuskan, gw bakal jadi sekuel The Truman Show," kata Cutsy ke Mashable. "Dia bakal terus ngawasin gw 24/7. Gw rasa hidup gw bakal kayak di simulasi atau apalah." Makanya, pas mereka di publik, orang-orang iseng nyindir karena merasa udah kayak temen lama. Fenomena lucu. FP sering diledek soal kegagalannya dalam tantangan makan, padahal—ya—namanya aja ada kata Fat. "Di lapangan golf atau bandara, [orang bakal bilang], ‘Lo harus lebih jago makan donat,’" kata FP sambil ketawa.
Bob—kasian—sering dapet sindiran atau bahkan saran nggak diminta soal permainan golfnya. FP emang beneran jago, Cutsy bisa gebuk bolanya kenceng banget dan makin mahir, sementara Bob… Bob kadang berantem sama iblis di lapangan. Ya, seperti semua golfer tahu, golfer lain gak bisa nahan diri buat kasih saran. "Kesalahan gw, gw bakal dengerin semuanya. Gw terima apa aja yg mereka kasih," kata Berger.
Tapi, ngobrol sama mereka, lu bisa nangkep betapa mereka sadar betapa beruntungnya mereka bisa ngelakuin ini. Buat orang seumuran kita, satu trip golf setahun aja udah mewah. Mereka ngelakuinnya buat cari nafkah. Ini karir yang nggak ada lima tahun lalu, apalagi waktu kecil. "Gw yakin nenek gw nggak ngerti gw ngapain," kata FP. "Video kita bisa dapet 2 juta views. Tapi pas masuk Virginia Golfer Magazine, majalah gratis, mereka bilang, ‘Wah, lu sukses!’ Gw cuma bisa bilang, ‘Nek, lihat sini dong, nyalain komputernya.’"
LIHAT JUGA:
Kenapa ‘College Football ’25’ Begitu Berarti Bagi Fans SetianyaMelihat popularitas mereka melejit cepat—dan hidup mereka berubah total—wajar kalo trio ini bilang mereka bakal terus ngelakuin hal yang sama. Mereka ngegas bahwa meski makin gede, video golf seru tetaplah inti semuanya. Tapi bukan berarti mereka nggak mikirin peningkatan. Malam-malam di Airbnbs sering berakhir dengan produser ngasih ide-ide gila. "Jet pengen bikin tantangan makan minum buat 18 hole," kata Coldcuts, "Untung ide itu ditolak. ‘Kita bakal dibawa tandu diterbangkan ke UGD!’"
Ada juga ide Jet buat makan sajian Thanksgiving lengkap… di golf cart… dalam sembilan hole. "Satu Kalkun dalam Sembilan Hole, judulnya apa ya?" canda FP. "Rasanya dia cuma pengen liat kita sengsara aja, dan jujur, gw nggak nyalahin dia."
Jadi ya, kontennya mungkin bakal makin aneh, tapi formulanya nggak bakal berubah. Berger bilang, ini semua udah buka pintu yang nggak terbayang. Mereka bakal lanjut dan liat apa yang terbuka berikutnya. "Sekarang, kami nggak mau ubah apa-apa," kata Berger. "Soalnya kami seneng banget, dan ini bisa jadi bisnis."*