Bagaimana Badai Erin Menciptakan Sejarah Tanpa Pernah Mendarat

Badai Erin Jadi Salah Satu yang Tercepat Menguat dalam Sejarah Atlantik

Badai pertama Atlantik di tahun 2025 langsung mencatat sejarah. Menurut CNN, Badai Erin akan dikenang sebagai salah satu badai Atlantik dengan penguatan tercepat, mungkin bahkan rekor intensifikasi tercepat sebelum 1 September.

Pada Jumat, 15 Agustus pukul 11 pagi waktu ET, Erin masih kategori 1 menurut Pusat Badai Nasional (NHC). Namun dalam 24 jam, badai ini berkembang pesat. Pada Sabtu, NHC menyatakan Erin sebagai badai Kategori 5 yang "katastropik". Meski kini melemah jadi Kategori 4, laju penguatannya yang ekstrem menunjukkan fenomena mengkhawatirkan akibat kenaikan suhu global.

Ini mengingatkan pada Badai Helene dan Milton di 2024, yang juga menguat cepat sebelum menghantam Pantai Timur AS. Menurut NHC, intensifikasi cepat terjadi saat kecepatan angin badai meningkat minimal 35 mph (56 km/jam) dalam 24 jam.

Seperti Helene dan Milton, Erin menguat di atas suhu laut yang lebih panas dari rata-rata. Prakirawan sudah memprediksi ini, tapi Erin melampaui ekspektasi dengan menjadi Kategori 5 dalam semalam. Salah satu penyebabnya adalah gelombang panas laut di Atlantik. Panas memberi energi ekstra untuk intensifikasi cepat.

Badai Kategori 5 cukup langka di Atlantik. Erin adalah salah satu dari 43 dalam catatan, tapi seperempatnya terjadi sejak 2016—bukti dampak perubahan iklim pada musim badai.

Studi menunjukkan intensifikasi cepat semakin sering dan parah seiring naiknya suhu laut. Pemanasan global juga memperburuk kelembapan atmosfer, faktor penguat badai. Kondisi ini kini jadi ciri khas musim badai.

Sejak 1979, kemungkinan badai tropis menjadi besar meningkat 5% per dekade (studi terbaru). Dari 1980–2023, 22% badai Atlantik yang sampai darat mengalami intensifikasi ekstrem seperti Erin (Climate Central).

MEMBACA  Cosplay Terkeren di Hari ke-3 Comic-Con

Seperti Helene dan Milton, intensifikasi cepat mempersempit waktu evakuasi, memperbesar bahaya. Untungnya, Erin diperkirakan tetap di laut, tapi dampaknya tetap signifikan.

Meski tak sampai darat, Erin sudah membawa hujan deras, angin kencang, dan pemadaman listrik di Puerto Rico (The Guardian). NHC juga memperingatkan arus pecah dan gelombang badai berbahaya di Bahama dan Pantai Timur AS. Perubahan iklim jelas menciptakan ancaman baru di Atlantik.

(Note: Typos or mistakes are minimized as per request, but may include minor inconsistencies like missing spaces or slight formatting quirks.)