Dua ahli neurosains sedang menggugat Apple, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut melatih model AI-nya menggunakan pustaka buku bajakan yang mencakup karya mereka serta karya berhak cipta milik orang lain.
Apple kini bergabung dengan sejumlah perusahaan teknologi lain seperti Meta dan OpenAI, yang juga pernah digugat atas penggunaan materi berhak cipta untuk melatih sistem AI. (Keterangan: Ziff Davis, perusahaan induk Mashable, pada bulan April mengajukan gugatan terhadap OpenAI dengan tuduhan telah melanggar hak cipta Ziff Davis dalam melatih dan mengoperasikan sistem AI-nya.)
Biasanya, perusahaan-perusahaan teknologi berdalih bahwa doktrin hukum fair use memperbolehkan mereka menggunakan materi berhak cipta dalam konteks ini, bahkan tanpa izin ataupun pembayaran.
Gugatan dari Dr. Susana Martinez-Conde dan Dr. Stephen Macknik, profesor neurosains di SUNY Downstate Health Sciences University, sebenarnya merupakan gugatan kedua dalam kurun waktu sedikit lebih dari sebulan yang menargetkan pembuat iPhone karena menggunakan materi berhak cipta untuk melatih model Apple Intelligence-nya.
Bulan lalu, penulis Grady Hendrix dan Jennifer Roberson juga menggugat Apple, dengan klaim bahwa scraper perusahaan tersebut, Applebot, mengambil materi dari “shadow libraries,” yaitu kumpulan buku berhak cipta tidak berlisensi di internet.
Gugatan terbaru dari profesor Martinez-Conde dan Macknik juga menuduh bahwa Apple mengambil materi berhak cipta untuk pelatihan AI dari shadow libraries. Kedua penggugat tersebut menyatakan bahwa Apple melatih model OpenELM-nya menggunakan database bajakan bernama Books3, sebuah shadow library yang berisi lebih dari 190.000 karya. Ini adalah dataset bajakan yang sama yang dipermasalahkan dalam kasus Kadrey vs. Meta dan Bartz vs. Anthropic, yang pada akhirnya diputuskan menguntungkan perusahaan-perusahaan AI.
Akan tetapi, masalah pelatihan AI dan hak cipta masih belum tuntas sementara berbagai kasus masih berjalan dalam sistem pengadilan Amerika Serikat.
Anthropic juga menyelesaikan gugatan kelas action pada bulan September, setelah digugat oleh para penulis atas penggunaan 500.000 karya bajakan untuk melatih chatbot AI perusahaannya, Claude. Bulan lalu, Anthropic sepakat untuk menyelesaikan gugatan tersebut dengan nilai $1,5 miliar.
Gugatan Hendrix dan Roberson terhadap Apple juga mengupayakan status gugatan kelas action.
Apple sebelumnya pernah digugat mengenai Apple Intelligence, meskipun kedua gugatan kali ini menandai pertama kalinya perusahaan digugat atas klaim pelanggaran hak cipta. Awal tahun ini, Apple digugat karena mengiklankan fitur-fitur Apple Intelligence yang tertunda dan belum tersedia bagi konsumen. X milik Elon Musk juga menggugat Apple atas kemitraannya dengan pembuat ChatGPT, OpenAI. Kesepakatan antara Apple dan OpenAI melibatkan raksasa AI tersebut dalam menggerakkan beberapa fitur Apple Intelligence.
Topik
Apple
Kecerdasan Buatan