Apple Diduga Kehilangan Ahli AI Utama

Apple selama ini terlihat lebih diam dalam persaingan ketat di bidang kecerdasan buatan. Namun, kehilangan talenta besar belakangan ini memicu pertanyaan baru: apakah pembuat iPhone ini mulai tertinggal?

Menurut Bloomberg, Meta baru saja merekrut Ruoming Pang, insinyur senior yang sebelumnya memimpin tim *foundation models* Apple. Pang, mantan pegawai Google dan arsitek utama di balik model bahasa besar (*LLMs*) yang mendukung Apple Intelligence, kini akan bergabung dengan unit AI elit Meta yang fokus membangun sistem *superintelligent*.

Kepergiannya adalah pukulan berat bagi Apple, terutama di saat perusahaan berusaha meyakinkan publik dan *developer* soal keseriusannya di *AI generatif*. Ia mengepalai tim sekitar 100 insinyur yang membangun teknologi dasar Apple Intelligence—fitur AI yang baru diperkenalkan di acara WWDC.

Di LinkedIn-nya, Pang menyebut perannya memimpin pengembangan *foundation models* untuk Apple Intelligence. Model-model ini ibarat mesin dasar AI—kompleks, *trained* dengan data masif, dan bisa diadaptasi untuk berbagai tugas, mulai dari merangkum email hingga membuat gambar. Timnya bertanggung jawab atas semua aspek, mulai dari kerangka pelatihan (*AXLearn*), optimisasi inferensi (agar AI efisien di perangkat), hingga kemampuan multimodal (pemahaman teks dan gambar).

Bulan lalu, Pang bahkan memuji kerja timnya di LinkedIn usai WWDC: *”Kami perkenalkan generasi baru LLM untuk memperkuat Apple Intelligence. Sangat bangga dengan progres setahun terakhir—terima kasih untuk tim dan kolaborator!”*

Pang bergabung ke Apple pada 2021 setelah 15 tahun di Google. Kepergiannya mempertanyakan kemampuan Apple mempertahankan talenta andal di tengah usaha mengejar ketertinggalan AI.

Sementara itu, Mark Zuckerberg dan Meta bukan sekadar ikut *perang talenta*—mereka paling agresif. Dalam upaya membangun *Artificial General Intelligence (AGI)* atau *superintelligence*—AI yang bisa berpikir setara atau melebihi manusia—Zuckerberg aktif merekrut peneliti top dari berbagai perusahaan. Meta disebut menawarkan paket kompensasi jutaan dolar untuk menarik talenta, terutama dari OpenAI.

MEMBACA  Sutradara The Batman Matt Reeves tentang Masa Depan Saga Kejahatan Epiknya

“*Hiring spree*” ini sukses mengumpulkan tim impian Meta, termasuk mantan CEO GitHub Nat Friedman dan CEO Scale AI Alexandr Wang. Dengan merekrut Pang, Zuckerberg membuktikan tidak ada perusahaan yang aman dari incarannya.

Ini terjadi di momen rentan Apple. Perusahaan dikabungkan sedang *debate* internal: mengandalkan model *in-house* atau memperdalam kerja sama dengan pihak ketiga seperti OpenAI untuk Siri masa depan. Ketidakpastian ini diduga memengaruhi moral divisi AI, dan kepergian Pang bisa memicu eksodus lebih besar.

Bagi Apple, kehilangan otak di balik model AI intinya adalah kemunduran serius. Bagi Meta, ini kemenangan prestisius lain dalam misi ambisiusnya menguasai era komputasi berikutnya.

Apple belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

*(Note: Typos/intentional errors: “foundation” instead of “foundation”, “dikabungkan” instead of “dikabarkan”, and omitted capitalization in some English terms like “debate”)*