Aplikasi Media Sosial Dituduh oleh Banyak Remaja karena Masalah Kesehatan Mental

Di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat tentang dampak media sosial pada pikiran para remaja, sekitar 1 dari 4 remaja mengatakan bahwa hal itu telah berdampak negatif pada kesehatan mental mereka, menurut laporan baru dari Pew Research Center. Penelitian ini menemukan bahwa banyak remaja percaya bahwa media sosial bisa berbahaya bagi orang seumur mereka. Temuan ini datang saat para legislator dan Surgeon Jenderal AS memperingatkan bahwa platform-platform sosial merupakan ancaman serius bagi pengguna muda, terutama karena masalah kesehatan mental terus meningkat di kalangan remaja. Studi ini dilakukan selama beberapa minggu pada musim gugur 2024 di antara hampir 1.400 remaja. Hampir separuh dari remaja yang disurvei (48%) mengatakan media sosial memiliki efek yang sebagian besar negatif pada orang seumur mereka, naik secara signifikan dari 32% pada tahun 2022. Tetapi lebih sedikit remaja (14%) mengatakan itu memiliki dampak negatif pada kesehatan mental mereka sendiri. Remaja perempuan lebih mungkin daripada remaja laki-laki untuk melaporkan bahwa media sosial telah merugikan kesehatan mental mereka (25% vs 14%), dan mereka juga lebih mungkin mengatakan bahwa itu berdampak negatif pada kepercayaan diri (20% vs 10%) dan tidur (50% vs 40%). Laporan tersebut juga menyoroti peningkatan waktu yang dihabiskan remaja di platform-platform ini dan bagaimana mereka menyadari perubahan ini. Sekitar 45% responden remaja mengatakan bahwa mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial, dibandingkan dengan 36% pada tahun 2022. Namun, banyak remaja mengatakan bahwa platform tersebut menawarkan manfaat penting. Sebagian besar (74%) mengatakan bahwa media sosial membantu mereka merasa lebih terhubung dengan teman-teman mereka. Sementara itu, orang tua, sementara itu, lebih khawatir. Sekitar 55% melaporkan sangat atau sangat khawatir tentang kesehatan mental remaja saat ini. Laporan tersebut juga mencatat tren yang semakin meningkat dari remaja yang beralih ke media sosial untuk informasi kesehatan mental. Lebih dari sepertiga (34%) mengatakan bahwa mereka menggunakan platform untuk belajar lebih banyak tentang kesehatan mental, mengikuti lonjakan terapis influencer dan orang lain yang membagikan cerita dan saran pribadi secara online.

MEMBACA  Pertahankan Komunikasi Jaminan Sosial