Menjadi Sadar akan Sekitar dengan Aplikasi Identifikasi Burung
Menjadi sadar akan pikiran, perasaan, dan lingkungan saat ini bisa jadi tantangan, terutama di zaman modern. Saya sendiri sering kesulitan untuk fokus pada momen sekarang dan pernah mencoba berbagai aplikasi meditasi untuk membantu. Namun, aplikasi yang paling berhasil membuat saya lebih mindful dan hadir bukanlah untuk latihan pernapasan atau kesehatan mental, melainkan untuk mengidentifikasi burung di sekitar saya.
Sejak 2014, Cornell Lab of Ornithology meluncurkan Merlin Bird ID untuk membantu orang mengenali burung yang mereka lihat dan dengar. Berkat eBird, database terbesar suara dan foto burung berdasarkan 800 juta pengamatan global, aplikasi ini memungkinkan kita merekam suara burung, menjawab serangkaian pertanyaan, atau mengunggah foto untuk mengidentifikasi burung tersebut. Kita juga bisa menjelajahi jenis burung di area kita, bahkan saat offline.
Tampilan beranda aplikasi, dengan tiga opsi identifikasi.
Anna Gragert/CNET
Salah satu fitur favorit saya adalah kemampuannya mencatat penampakan burung—seperti Pokémon GO versi nyata, kita bisa "koleksi semuanya". Pertama kali menggunakannya, saya duduk di balkon, menekan tombol hijau "Sound", dan menyaksikan aplikasi mengidentifikasi kicauan burung dari segala arah. Kita bisa melihat frekuensi suara melalui spektrogram real-time, representasi visual dunia audio. Tanpa sadar, satu jam berlalu. Lalu, saya mengambil teropong dan membiarkan waktu berjalan semakin cepat.
Contoh tampilan spektrogram di aplikasi.
Anna Gragert/CNET
Bagi pengguna Merlin Bird ID, tidak ada yang lebih seru daripada menekan tombol "This is my bird" untuk pertama kali—rasanya tak pernah membosankan. Kita bisa merekam lokasi, dan aplikasi akan menyimpan laporan untuk meningkatkan performanya.
Lama-kelamaan, saya hafal berbagai suara burung. Di pagi hari, saya terbangun oleh kicauan California Towhee yang mirip alarm—agak mengganggu, tapi lucu. Saat berjalan di sekitar rumah, saya bisa memilah suara mobil dan konstruksi untuk mendengar House Finches, Lesser Goldfinches, dan Mourning Doves yang selalu bertengger di kabel listrik. Begitu banyak lagu yang menjadi soundtrack hidup saya, tapi baru sekarang saya menyadarinya.
Secara visual, saya mengenali Red-Whiskered Bulbuls dengan jambul hitam dan pipi merah menyala, serta Black Phoebes dengan kepala hitam legam dan perut putih. Di tempat makan burung kolibri di balkon saya, selalu ada antrean burung dengan tenggorokan berkilau: Anna’s Hummingbirds (favorit saya), Allen’s, bahkan Rufous yang jarang terlihat—mereka sibuk berebut air gula sepanjang hari.
Seekor pengunjung di tempat makan burung—sepertinya Allen’s Hummingbird.
Anna Gragert/CNET
Yang paling seru adalah ketika aplikasi mendeteksi burung yang tak terlihat, seolah memberi misi berburu harta karun. Ini mengajarkan kesabaran, karena bisa butuh beberapa kali percobaan untuk menemukannya. Di sebuah taman baru, aplikasi mendeteksi Mountain Chickadee di dekat saya, dan saya menghabiskan 45 menit mencari dengan teropong. Ternyata, burung itu ada di dahan tepat di atas kepala saya—dan ketika saya hendak pergi, ia terbang tepat di depan wajah saya, seolah mengejek.
Saya masih belum menemukan Red-Winged Blackbird yang selalu menghindar, tapi saya terhibur dengan kawanan Common Ravens di jalan saya yang selalu tahu segalanya (dan bisa membuat berbagai suara yang mengejutkan).
Burung yang pernah saya dengar, tapi belum lihat.
Anna Gragert/CNET
Saya juga sering mendengarkan kembali rekaman Great Horned Owl yang berkicau jam 9.30 malam menjelang musim semi. Kadang, tanpa sengaja, saya merekam percakapan lucu di antara suara burung. Sayangnya, rekaman audio hanya tersimpan di perangkat kita—harus diunggah manual ke eBird.
Kini, saya mencari tempat baru untuk bertemu teman berbulu, sekaligus forest bathing. Saya pernah melihat warna biru unik pada paruh Rudy Duck, atau sekelompok Acorn Woodpeckers dengan mohawk merah yang mematuk kayu basah setelah hujan—seperti obrolan punk saat makan malam. Di sekitar sini, ada kawanan Amazon Parrots yang ribut, dan satu kali, saya melihat Yellow Warbler di taman dekat sungai.
Acorn Woodpecker
Anna Gragert/CNET
Berkat aplikasi ini, saya lebih banyak mendengarkan dunia sekitar dan mengurangi kebiasaan tenggelam dalam pikiran sendiri. Saya merasa lebih terhubung dengan alam. Mungkin inilah kunci untuk benar-benar grounded: duduk diam dan mendengarkan mereka yang sedang bernyanyi di sekitar kita.