OpenAI tengah gencar melakukan perekrutan. Akankah ini berujung pada gelombang akuisisi?
Pada Senin, perusahaan itu dilaporkan telah merekrut Albert Lee, direktur senior pengembangan korporat Google. Eksekutif tersebut memimpin pengembangan korporat untuk Google Cloud dan DeepMind selama lebih dari 14 tahun, serta mengawasi lusinan akuisisi penting bernilai lebih dari $50 miliar, menurut profil LinkedIn-nya.
Lee akan memimpin pengembangan korporat di OpenAI, dan perusahaan berharap ia akan menjadi “pemimpin senior dengan visibilitas luas di seluruh perusahaan yang diberdayakan untuk bergerak cepat,” ujar juru bicara OpenAI kepada Reuters.
Pengumuman hari Senin ini menyusul dua rekrutmen besar lainnya di sisi bisnis OpenAI yang diumumkan awal bulan ini.
Baru pekan lalu, OpenAI mengumumkan bahwa CEO Slack, Denise Dresser, akan bergabung sebagai kepala pendapatan baru. Sepekan sebelumnya, Torben Severson, kepala staf CEO operasi ritel global Amazon, mengumumkan ia telah bergabung ke OpenAI sebagai wakil presiden dan kepala pengembangan bisnis global.
Mungkinkah fakta bahwa OpenAI merekrut eksekutif puncak pengembangan korporat dari pesaing utamanya, Google, menandakan bahwa perusahaan ini akan dipenuhi akuisisi di tahun 2026? Meski hanya waktu yang bisa memastikan, tanda-tanda telah mengarah pada akselerasi kesepakatan yang stabil di perusahaan tersebut.
2025 sendiri telah menjadi tahun yang luar biasa aktif bagi OpenAI dalam hal akuisisi dan kesepakatan. Perusahaan itu telah mencatat setidaknya lima akuisisi besar tahun ini saja, belum termasuk akuisi-tenaga-kerja. Awal bulan ini, perusahaan sepakat mengakuisisi startup Neptune, yang produknya membantu perusahaan AI dalam pelatihan model. Pada Oktober, OpenAI mengakuisisi Software Applications Incorporated dan startup investasi pribadi Roi. Di September, jaringan akuisisi OpenAI meraih perusahaan eksperimen perangkat lunak Statsig dalam kesepakatan $1,1 miliar, dan pada Mei perusahaan membeli startup perangkat AI Jony Ive, io, senilai $6,4 miliar.
Belum lagi semua kemitraan strategis yang dicanangkan OpenAI tahun ini, termasuk investasi fantastis $100 miliar dari Nvidia (yang ternyata belum sepenuhnya final). Jaringan kesepakatan perusahaan ini telah begitu rapat terjalin tahun ini hingga memicu kekhawatiran luas akan kesepakatan berputar dan konsekuensi katastrofik jika gelembung AI yang ditakuti benar-benar pecah.
Yang juga berpotensi terjadi di tahun baru adalah penawaran umum perdana (IPO) OpenAI yang megah. Perusahaan menyelesaikan proses rekapitulasinya akhir Oktober, dan resmi menjadi korporasi nirlaba. Tak lama setelahnya, sebuah laporan Reuters menyebutkan OpenAI merencanakan IPO bernilai hingga $1 triliun yang bisa terjadi paling cepat pada paruh kedua 2026.