Wes Anderson memiliki gaya yang sangat khas dalam film-filmnya, dari The Royal Tenenbaums hingga The Life Aquatic with Steve Zissou dan Moonrise Kingdom, termasuk juga film terbarunya, The Phoenician Scheme. Gaya ini begitu unik hingga banyak yang mencoba menirunya di internet.
LIHAT JUGA:
Setiap film Wes Anderson yang pernah dibuat, diurutkan dari yang terburuk hingga terbaik
Akun Wes Anderson Palettes di Tumblr fokus pada warna-warna favorit sutradara ternama Amerika ini. Sementara itu, di Instagram, Accidentally Wes Anderson menampilkan lokasi-lokasi di dunia nyata yang terasa seperti bagian dari alam film Anderson. Pada 2023, para pengguna TikTok pun menciptakan tren dengan membingkai diri mereka seolah-olah menjadi karakter dalam filmnya.
Tapi, apa tanggapan Anderson sendiri? Apakah peniruan ini bentuk pujian tulus? Atau justru mengurangi nilai seni filmnya menjadi sekadar tren dangkal?
Wes Anderson Menanggapi Imitasi Gaya-nya di Media Sosial
Wes Anderson saat syuting The Phoenician Scheme.
Kredit: Do Minh / TPS Productions / Focus FeaturesDalam wawancara tentang The Phoenician Scheme, saya bertanya padanya soal kegemaran netizen terhadap gaya visual filmnya. Saya menyebut Accidentally Wes Anderson, karena Focus Features bekerja sama dengan akun Instagram tersebut untuk pemutaran spesial film ini.
Mengenai akun itu, Anderson berkata, "Nah, orang-orang Accidentally biasanya memposting pemandangan, objek, dan semacamnya. Semua fotonya bagus. Saya lihat dan paham kaitannya. Saya tertarik—ingin mengunjungi tempat-tempat itu. Mereka memang bagus."
Namun, ia kurang menyukai upaya lain dalam meniru gayanya. "Kalau ada yang meniru [karya] saya tapi membuat tokohnya kaku tanpa ekspresi," katanya, "Saya rasa itu bukan yang saya lakukan. Saya tak akan memilih [adegan] seperti itu."
Benicio del Toro dan Mia Threapleton dalam The Phoenician Scheme.
Kredit: TPS Productions / Focus FeaturesAnderson juga mengaku jarang berselancar di internet. "Saya cuma buka Wikipedia dan kirim banyak email. Kerja kami banyak lewat email, tapi saya tidak punya media sosial. Kalau ada yang bilang, ‘Lihat ini!’—saya bahkan tidak bisa. Saya tidak tau cara masuknya. Tidak punya password." Pengetahuannya soal meme dan akun penggemar biasanya berasal dari teman-teman yang mengirimkan tangkapan layar.
Meski begitu, ia merenungkan reaksi penggemarnya. "Tapi kemudian saya berpikir, ‘Apa sih yang saya lakukan sampai mereka mengira itu yang saya suka?’ Tapi saya paham. Mungkin kalau disederhanakan sedikit? Tapi apapun itu, kebanyakan menyenangkan saat orang-orang tertarik."
"Kalau ada yang terinspirasi membuat sesuatu karena karya saya, saya senang. Soalnya saya juga terinspirasi dari karya orang lain. Itu reaksi utama saya. Selain itu, saya tidak pernah benar-benar melihat hal-hal ini."