Gianni Infantino, Presiden FIFA, mengunjungi Gedung Putih pekan ini untuk mengumumkan sebuah inisiatif bersama Donald Trump yang akan memprioritaskan pemegang tiket Piala Dunia tahun depan dalam memproses visa AS. Inisiatif ini dinamakan “FIFA Pass.”
“FIFA Pass adalah sistem penjadwalkan janji temu yang diprioritaskan,” ujar Infantino dari Ruang Oval. “Jadi, jika Anda memiliki tiket untuk Piala Dunia, Anda bisa mendapatkan janji temu yang diprioritaskan untuk mendapatkan visa Anda. Sebab, seperti yang Bapak katakan saat pertama kali kita bertemu, Tuan Presiden, Amerika menyambut dunia.”
Meskipun terdapat pembatasan perjalanan ketat yang diterapkan pemerintah AS selama masa jabatan kedua Trump, ketua FIFA itu memperkirakan antara 5 hingga 10 juta orang dari seluruh dunia diperkirakan akan tiba di negara tersebut. “Dengan FIFA Pass ini kami dapat memastikan bahwa mereka yang membeli tiket dan merupakan penggemar sepak bola yang sah, dapat datang menghadiri Piala Dunia dalam kondisi terbaik, dimulai dari pengurusan visa mereka.”
“Kami akan melakukan pemeriksaan yang sama seperti yang akan didapatkan oleh siapa pun,” kata Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut. “Satu-satunya perbedaan di sini adalah kami memindahkan mereka lebih depan dalam antrean.”
Dengan kata lain, memiliki tiket untuk pergi ke Piala Dunia sebenarnya tidak menjamin Anda mendapatkan visa, apalagi mengurangi biaya yang harus dibayar. Itu hanya mempercepat waktu tunggu untuk wawancara dengan petina konsuler. Rubio memperkirakan bahwa pemegang FIFA Pass dapat mengharapkan waktu tunggu enam hingga delapan minggu untuk wawancara tersebut berlangsung.
Bagaimana Cara Kerja FIFA Pass?
Untuk mengakses hak istimewa ini, Anda pertama-tama harus membeli tiket melalui saluran resmi untuk menonton sebagian pertandingan Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat. Kemudian, pengguna harus masuk ke portal FIFA, yang akan mengindikasikan langkah-langkah yang harus diikuti untuk melanjutkan aplikasi visa.
Untuk mempercepat prosedur ini menyongsong peningkatan permintaan visa turis yang diantisipasi, Rubio mencatat bahwa Departemen Luar Negeri telah mengerahkan lebih dari 400 petugas konsuler tambahan di seluruh dunia, dan menyatakan bahwa dimungkinkan untuk mendapatkan janji temu dalam waktu 60 hari di 80 persen konsulat dan kedutaan.
Beberapa menit kemudian, dalam konferensi pers yang sama, Trump mengindikasikan bahwa ia siap melancarkan serangan terhadap Meksiko dan Kolombia untuk membendung perdagangan narkoba, dan bahwa opsi untuk mengerahkan pasukan di wilayah Venezuela belum dikesampingkan.
Artikel ini pertama kali tayang di WIRED en Español dan telah diterjemahkan dari bahasa Spanyol.