Alasan Pasar Wearable AI Akan Tumbuh 10 Kali Lipat: Bukan Hanya Soal Inovasi Gadget

EMS-FORSTER-PRODUCTIONS/DigitalVision/Getty Images

Ikuti ZDNET: [Tambahkan kami sebagai sumber pilihan] di Google.


Poin Penting ZDNET:

  • Pengeluaran untuk wearable bertenaga AI diproyeksikan melebihi $300 miliar pada tahun 2033.
  • Aplikasi di sektor kesehatan memimpin adopsi.
  • Wearable mengubah cara orang mengelola kesehatan dan kebugaran.

    Pasar untuk [health wearables] mungkin sudah terlihat signifikan, namun baru akan terus memanas. Riset terbaru dari ElectroIQ menunjukkan bahwa pasar wearable AI akan mengalami "pertumbuhan fenomenal" pada 2033, dengan sektor kesehatan menjadi pionir dalam adopsinya.

    Didorong oleh kemajuan dalam adopsi wearable, layanan kesehatan, dan akurasi prediksi, pasar untuk wearable yang dilengkapi AI akan berkembang dari $31,2 miliar pada 2023 menjadi $304,8 miliar pada 2033, menurut [ElectroIQ].

    AI menggerakkan fungsi di balik berbagai pelacak pintar dan wearable kesehatan. Kemampuan ini bisa hadir dalam bentuk [Fitbit yang didesain ulang oleh Google] yang membuat rutinitas olahraga yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna, atau [Oura yang memberikan analisis mendalam] tentang pola tidur dan menyajikannya melalui skor tidur yang mudah dipahami.

    "Tahun 2025 menandai pasar ini tidak lagi menjadi ceruk, melainkan industri yang berkembang pesat dengan nilai uang yang riil, jutaan perangkat, serta tanda jelas bahwa AI akan mengubah hidup, pekerjaan, dan manajemen kesehatan kita," tulis Priya Bhalla dari ElectroIQ dalam sebuah analisis.

    Perusahaan teknologi kesehatan sedang bereksperimen dengan kasus penggunaan AI baru yang terkait kesehatan. Beberapa perusahaan, termasuk Oura, Ultrahuman, dan Whoop, telah meluncurkan [peluang tes darah melalui laboratorium pihak ketiga].

    Pengguna mendaftar untuk tes melalui aplikasi, mengambil sampel darah di lab lokal, melihat hasilnya di aplikasi, dan mengajukan pertanyaan kepada asisten AI aplikasi mengenai kesehatan mereka. AI, yang telah dilatih dengan dataset kesehatan, kemudian dapat menganalisis tes pengguna untuk memberikan wawasan dan rekomendasi yang ringkas dan bermanfaat.

    "Perangkat-perangkat ini tidak hanya dianggap sebagai gadget, tetapi sebenarnya telah menjadi pendamping yang sangat diperlukan untuk kesehatan, kebugaran, dan asistensi pintar," tulis Priya Bhalla dari ElectroIQ.

    Laporan ElectroIQ menyatakan penjualan wearable kesehatan secara global meningkat dari 223 juta unit pada 2019 menjadi 300 juta unit pada 2023. Merek wearable paling populer hingga saat ini mencakup [Apple], Huawei, Samsung, dan Xiaomi.

    Adopsi wearable kesehatan yang lebih luas juga mengubah cara orang memandang kesehatan dan kebugaran mereka secara umum. "Orang-orang beralih dari pandangan bahwa kesehatan adalah sesuatu untuk ‘diperbaiki’ hanya ketika masalah muncul. Sebaliknya, banyak yang melihat kesehatan dan kebugaran sebagai bagian dari perjalanan pribadi jangka panjang yang terus berkembang," ujar peneliti dari [firma pemasaran Merge] dalam laporan terkini.

    Merge mensurvei lebih dari 1.800 responden berusia 26 hingga 75 tahun untuk menganalisis adopsi wearable. Lebih dari separuh (58%) responden melaporkan menggunakan teknologi kesehatan yang diresepkan oleh dokter atau disediakan melalui perusahaan asuransi kesehatan.

    Selain itu, separuh dari pengguna wearable melaporkan bahwa penuaan, pengasuhan anak, atau kehilangan orang yang dicintai mempengaruhi keputusan mereka untuk berinvestasi dalam kesehatan melalui teknologi ini.

MEMBACA  Minyak Sedikit Berubah saat Pasar Menimbang Penggerak Beragam Oleh Reuters