Komisi Eropa baru-baru ini mengenakan denda historis sebesar $140 juta kepada X milik Elon Musk.
Ternyata, Eropa memberikan pukulan ganda kepada X. Menurut X, Komisi Eropa—badan eksekutif Uni Eropa yang menegakkan hukumnya—memanfaatkan celah dalam platform iklan X yang membantu memperluas jangkauan pengumuman Uni Eropa mengenai denda tersebut.
Akibatnya, Kepala Produk X, Nikita Bier, meningkatkan tensi perseteruan perusahaan dengan UE dengan menyatakan bahwa X telah menghentikan akun iklan Komisi Eropa di platform mereka.
Apa yang terjadi?
Pada hari Jumat, akun resmi Komisi Eropa membagikan sebuah unggahan di X yang mengumumkan denda tersebut. Ini merupakan penalti pertama yang dikeluarkan berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE.
Denda ini dijatuhkan kepada X, sebelumnya Twitter, karena sejumlah perubahan yang diterapkan platform setelah Musk mengakuisisi perusahaan. Pengumuman Komisi Eropa menyatakan penalti diberikan akibat “desain menipu dari ‘centang biru’ X, kurangnya transparansi repositori iklannya, dan kegagalan menyediakan akses data publik bagi para peneliti.”
“Omong kosong,” bales Musk di X menanggapi pengumuman itu.
Namun, beberapa hari kemudian Bier mengunggah di X untuk membagikan bahwa perusahaan Musk akan menutup akun iklan Komisi Eropa di platform tersebut. Bier menyatakan bahwa Komisi Eropa mengeksploitasi Ad Composer platform dengan menggunakan fitur yang hanya dimaksudkan untuk iklan berbayar.
Ad Composer memungkinkan pengiklan mengunggah video ke sebuah unggahan sekaligus menautkan video itu sendiri ke situs web pihak ketiga. Saat fitur ini digunakan, pengguna akan diarahkan ke halaman web yang tertaut ketika mengklik videonya.
“Anda masuk ke akun iklan yang tidak aktif untuk memanfaatkan eksploit dalam Ad Composer kami—untuk memposting tautan yang menipu pengguna agar mengira itu adalah video dan untuk meningkatkan jangkauannya secara artifisial,” tulis Bier menulis. “Akun iklan Anda telah dihentikan.”
Di bawah Musk, algoritma X telah diperbarui untuk memberikan keuntungan kepada unggahan yang menyertakan video dengan memperluas jangkaunnya di platform.
Bier kemudian mengklaim bahwa format unggahan tersebut hanya untuk iklan dan celahnya belum pernah disalahgunakan sebelumnya. Bier menyatakan eksploit tersebut telah diperbaiki.
Tidak jelas bagaimana hal ini memengaruhi Komisi Eropa, karena Bier mengklaim akun iklan yang kini dilarang itu tidak pernah menjalankan iklan berbayar sejak 2021, dan eksploitnya pun sudah tidak ada lagi.