‘Aku Tidak Percaya AI,’ tapi ‘Aku Menggunakannya untuk Segala Hal’

Ken DiCross sedang membangun infrastuktur untuk menghubungkan berbagai blockchain, dan ia melakukannya dengan bantuan AI. Sebagai pendiri Wire Network, sebuah perusahaan yang fokus pada interoperabilitas blockchain, DiCross mengaku menggunakan AI untuk segalanya—mulai dari presentasi ke investor hingga uji ketahanan whitepaper. Dalam edisi How Do You Use AI? minggu ini, ia menjelaskan bagaimana AI menghemat waktunya berjam-jam tiap hari, mengapa ia tidak mempercayainya secara membabibuta, dan mengapa AI terdesentralisasi bisa jadi revolusi besar berikutnya. Bukan omong kosong ala TED Talk, ini kenyataan.

Episode 2: Ken DiCross—Sang Penggila Crypto.

Gizmodo: Bagaimana kamu menggunakan AI saat ini?
DiCross: Saya pakai AI untuk apapun yang memungkinkan; dari mengatur jadwal sampai mengkategorikan dan membalas email. Saya jelas menggunakannya untuk pencarian. Sudah lama banget saya tidak buka Google. Menurut saya itu keterlaluan. AI juga dipakai untuk rencana bisnis, pitch deck, bahkan membandingkan perusahaan lain di bidang interoperabilitas, blockchain, atau AI.

Gizmodo: Bagaimana caranya?
DiCross: Saya buka situs mereka, ambil whitepaper-nya, lalu masukkan ke model bahasa besar (LLM). Lalu, saya ajukan serangkaian pertanyaan sampai menemukan kelemahannya. Biasanya masalah sentralisasi. Alih-alih menyelesaikannya dengan cara terdesentralisasi, mereka hanya tambal sulam yang justru menimbulkan risiko—keamanan, biaya, atau waktu. Saya buat daftarnya dan kirim ke tim atau investor untuk menunjukkan bahwa kita masih unggul. Kalau manual, ini bakal makan waktu lama. Dengan AI, selesai dalam 5 menit.

Gizmodo: Hal terakhir apa yang AI bantu lakukan?
DiCross: Membuat kontrak. Kami mulai merekrut penasihat, duta, dan konsultan. Saya berikan semua persyaratan untuk peran-peran itu ke AI, minta dikategorikan—mana yang masuk ke peran mana—lalu buat draf kontrak dasar. Tetap saya kirim ke tim hukum, tapi setidaknya menghemat waktu 1 jam untuk rapat atau email panjang. Cukup input real-time, dan AI sudah menyelesaikan 80%-nya.

MEMBACA  FBI Sedang Menyelidiki Serangan terhadap Tesla sebagai 'Terorisme Dalam Negeri'. Inilah Alasannya Penting

Gizmodo: Ada tugas yang sepenuhnya diserahkan ke AI?
DiCross: Ada, terutama presentasi. Saya tidak buat slide dari nol lagi. Cukup kasih poin-poin penting, AI akan mengisi sisanya. LLM sudah paham Wire karena kami masukkan semua datanya. Hasilnya cepat dan tepat. Begitu juga dengan tim developer. Engineer top kami menggunakannya begitu efisien sampai mereka seperti 2-3 orang dalam satu. Tidak perlu developer junior lagi.

Gizmodo: Apa kamu percaya sepenuhnya pada AI?
DiCross: Tidak. AI masih berhalusinasi. Beberapa hari lalu saya kasih soal matematika sederhana, dan AI salah—padahal anak 6 tahun bisa jawab. Saya harus pandu untuk dapat jawaban yang benar. Jadi, kalau orang pakai AI untuk vibe coding, itu berbahaya. Kalau tidak paham kodenya, kamu tidak akan tahu apakah output AI aman. Tetap butuh ahli untuk memeriksa.

Gizmodo: Apa AI juga dipakai di kehidupan pribadi?
DiCross: Tentu. Saya selalu pakai untuk pencarian. Sudah tidak pakai Yelp atau Google. Kalau sedang traveling, saya tanya rekomendasi restoran terdekat, jam buka, dll. Hemat 5-10 menit di sana-sini, dan akhirnya dapat tambahan waktu beberapa jam.

Gizmodo: Pernah AI mengejutkanmu?
DiCross: Bukan jawabannya yang mengejutkan, tapi saat AI menolak menjawab sesuatu. Tiba-tiba mentok, dan kita tidak selalu tahu kenapa. Itu frustasi. Makanya kita butuh AI terdesentralisasi: agar orang dapat informasi yang dibutuhkan tanpa khawatir difilter atau disensor.

Gizmodo: Bagaimana dengan orang yang takut AI tahu terlalu banyak?
DiCross: Itulah mengapa harus didesentralisasi. Saya setuju dengan mereka. Setiap kali pakai ChatGPT, saya menghela napas. Saya tahu data saya dikumpulkan. Data harusnya dienkripsi dan privat. Saat ini, kalau kamu mengetik keluhan medis, data itu bisa dijual. Premi asuransi bisa naik dalam hitungan menit. Itu distopis. Kita butuh AI terdesentralisasi dan terenkripsi yang bekerja untuk kita, bukan untuk Microsoft.

MEMBACA  Pesawat Starliner Boeing Siap untuk Penerbangan Astronot Pertama Setelah Insinyur Menghapus Satu Mil Pita Mudah Terbakar

Gizmodo: Apa kamu tidak nyaman menggunakannya?
DiCross: Ya, karena sadar data saya disedot. Tapi saya juga optimis. AI terdesentralisasi akan datang. Seperti Linux yang jadi tulang punggung server, kita akan punya AI open-source yang bisa dipakai siapa saja tanpa rasa takut. Masa depan akan ke sana.