Switch 2 Beda dari Konsol Lain
Kalau kamu mau bawa Xbox Series X (7/10, WIRED Review) ke taman, mungkin kamu butuh tas ransel yang bentuknya aneh. Tapi buat Switch 2, portabilitas bukan cuma fitur—itu nilai jual utamanya. Dengan itu, ada dua cara untuk mempersiapkan konsolmu buat petualangan, tergantung gaya main kamu.
Kalau Switch 2-mu lebih sering di dock atau di tangan sambil santai di sofa, aku rekomen casing grip yang bisa dipasang. Mirip case hp, ini nempel di konsol dan Joy-Con, ngasih perlindungan kecil dari benturan. Biasanya ada fitur tambahan kayak pegangan ergonomis, tapi tetap akses ke port yang sering dipake.
Tapi kalau kamu traveler yang mau bawa Switch 2 ke mana-mana—penerbangan, kereta, atau road trip—lebih baik pilih carrying case klasik. Ini bisa muat konsol plus game, bahkan ada ruang ekstra buat kabel atau adaptor. Tinggal lempar ke tas pas packing, dan konsolmu pasti aman sampai tujuan.
Joy-Con yang Kurang Ergonomis
Salah satu keluhan soal Switch original, setidaknya buatku, adalah Joy-Con yang terlalu tipis dan kurang nyaman dipegang. Apalagi buat yang tangannya besar, Pro Controller jauh lebih enak. Buat main handheld, aksesori tambahan jadi populer seiring waktu, nambahin pegangan yang lebih bulat dan nyaman.
Karena bagian belakang Joy-Con masih datar, banyak produsen langsung bikin case yang udah include grip. Buatku, ini salah satu alasan utama buat pasang case di Switch 2, terutama kalau sering main mode handheld.
Screen Protector Itu Wajib
Sayangnya, kamu butuh screen protector buat Switch 2 karena layar plastiknya gampang baret seiring waktu. Lebih baik beli dari merek yang sama dengan case atau grip-mu, kalau ada. Jadi ukurannya pasti pas, plus biasanya ada diskon kalau beli bundling—ngirit ongkir juga.
Ada beberapa faktor lain yang perlu dipikirkan. Beberapa merek nawarin finish berbeda buat situasi tertentu, dan aplikatornya juga makin umum biar pemasangan lebih rapi.
Kickstand Baru yang Masih Bermasalah
Salah satu peningkatan besar di Switch 2 adalah kickstand baru yang lebih lebar dan kuat, cocok buat main di mana aja. Sayangnya, produsen case masih bingung cara nanganin ini. Nggak ada titik pasang yang jelas, jadi kebanyakan case cuma nyertain pita perekat dan potongan plastik buat ditempel di belakang.
Aku lebih khawatir salah pasang atau rusak pas dicopot daripada sedikit celah di belakang case. Karena aku ganti-ganti case, biasanya aku skip langkah ini—soalnya potongan ekstra itu cuma buat estetika. Aku coba tes strip perekatnya di spot kecil dulu buat pastiin nggak ninggalin bekas.