Maria Diaz/ZDNET
Dapatkan liputan teknologi ZDNET yang lebih mendalam: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan Google di browser Chrome dan Chromium.
—
Masih ingat dengan The Clapper? Alat colokan ikonis di era 1980-an itu mungkin memiliki jingle yang catchy, tetapi ia juga bisa dianggap sebagai nenek moyang primitif dari smart plug masa kini — jika memang sesuatu dari beberapa dekade lalu bisa dibilang primitif. Smart plug menawarkan kenyamanan yang jauh lebih besar daripada The Clapper, memungkinkan Anda mengontrol perangkat melalui aplikasi di ponsel, suara, atau jadwal otomatis.
Ada banyak cara menggunakan smart plug untuk mengotomatisasi rumah, mulai dari mengubah perangkat "bodoh" menjadi cerdas, memperkuat keamanan rumah, hingga menghadirkan kemudahan hidup. Selain untuk lampu tua, Anda bisa menggunakannya secara strategis untuk menghemat tagihan utilitas, memantau konsumsi energi, atau meningkatkan keselamatan dari kebakaran.
1. Mencegah Pihak yang Ingin Masuk Secara Paksa
Anda dapat menggunakan smart plug untuk mengotomatiskan lampu saat sedang bepergian agar menyala setiap malam, sehingga terlihat seperti ada orang di rumah. Banyak orang juga menggunakannya untuk mengontrol lampu luar ruangan sesuai jadwal, memastikan eksterior rumah terang untuk keamanan. Meningkatkan keamanan rumah adalah kegunaan populer smart plug, namun masih banyak cara lain di luar yang sudah jelas.
Sebuah smart plug dapat mengunci pembuka pintu garasi, memungkinkan Anda mematikan daya pada malam hari atau saat bepergian. Strategi ini dapat mencegah pencuri menggunakan kode masuk atau remote yang dicuri. Jika Anda memiliki sensor gerak yang kompatibel, Anda dapat menyetel automasi dengan smart plug untuk menyalakan lampu saat sensor mendeteksi gerakan.
2. Membuat Pencahayaan yang Teraktivasi Gerak
Saya menambahkan pencahayaan teraktivasi gerak di kamar mandi tanpa menggunakan sakelar dinding sensor gerak, sehingga lampu menyala segera setelah saya masuk. Alih-alih menggunakan sensor gerak khusus, saya menggunakan Echo Dot yang dilengkapi sensor okupansi untuk menyalakan lampu melalui Alexa ketika seseorang masuk. Anda bisa melakukan hal yang sama dengan smart plug, Alexa, dan Echo Dot, yang juga berfungsi sebagai speaker pintar.
Ketika seseorang masuk, Alexa menyapa dan menyalakan lampu yang disetel dengan sakelar pintar (bisa juga dengan smart plug dan lampu). Anda juga dapat menambahkan timer agar lampu mati setelah beberapa menit atau automasi untuk mematikan plug ketika tidak ada orang. Lampu kamar mandi saya diatur menyala selama 15 menit, memastikan lampu selalu mati dan saya tidak perlu berkeliling mematikan lampu yang ditinggalkan menyala oleh anak-anak.
Sensor okupansi dan keberadaan lebih akurat daripada sensor gerak sederhana, karena yang terakhir dapat terpicu oleh gerakan apa pun, bahkan angin atau lampu mobil di jendela.
3. Tingkatkan Pengendalian Iklim
Smart plug berguna untuk menjaga kenyamanan rumah, terutama saat cuaca terlalu panas. Saya menghubungkan kipas angin "bodoh" ke smart plug, sehingga saya bisa meminta Alexa menyalakan kipas saat panas tanpa harus menurunkan suhu AC. Meskipun kipas tidak menurunkan suhu, ia mengedarkan udara sehingga terasa lebih sejuk. Pendekatan ini berarti Anda bisa menghemat tagihan dengan menaikkan setelan AC sedikit dan menggunakan kipas yang konsumsi dayanya lebih sedikit.
Jika Anda memiliki termostat atau sensor suhu pintar, Anda dapat memprogram smart plug untuk menyalakan kipas secara otomatis saat ruangan terlalu panas. Pemanas ruangan yang dihubungkan ke smart plug dapat berfungsi serupa di musim dingin dan dapat dimatikan otomatis saat suhu yang diinginkan tercapai.
4. Kendalikan Peralatan Panas
Apakah Anda memiliki catokan rambut yang sering lupa dimatikan? Smart plug adalah solusi sempurna. Saya menggunakan smart plug untuk catokan lurus, dan saya tidak pernah lagi bertanya-tanya apakah saya lupa mematikkannya — saya bisa mengeceknya lewat ponsel. Jika tertinggal menyala, saya bisa mematikan smart plug dari jarak jauh. Anda juga bisa menyetel alat penata rambut untuk menyala di pagi hari saat Anda bersiap-siap.
Jika Anda orang yang gemar membuat kerajinan dengan alat solder atau pistol lem panas, smart plug bisa menjadi perangkat keselamatan andalan. Dengan mencolokkannya ke smart plug, Anda dapat menyalakan dan mematikannya dengan mudah, plus mengontrolnya dari ponsel. Anda bahkan dapat mengendalikannya dengan suara melalui asisten virtual seperti Alexa, Siri, atau Google Gemini, cukup dengan mengatakan, "Alexa, nyalakan pistol lem."
5. Batasi Waktu Layar di Rumah
Membatasi waktu layar anak-anak adalah salah satu kegunaan terbaru saya untuk smart plug. Saya mencolokkan TV di ruang bermain mereka ke smart plug dan dapat mengatur jadwal, mengontrolnya dengan suara lewat Alexa, serta menyalakan/mematikannya dari ponsel sesuai waktu screen time mereka.
Meski strategi ini mungkin tidak bekerja untuk tablet, ini dapat diterapkan pada elektronik lain seperti konsol game bahkan router, memungkinkan Anda mematikan Wi-Fi untuk membatasi screen time anak-anak.
Pada hari sekolah, anak-anak harus menyelesaikan PR dan mandi sebelum boleh menonton TV, jadi saya mematikan smart plug-nya hingga tugas mereka selesai. Saya bahkan menyembunyikan plug di belakang TV menggunakan kabel ekstensi agar mereka tidak bisa menekan tombolnya diam-diam.
6. Hemat Tagihan Utilitas
Smart plug memberi Anda kendali lebih atas perangkat yang menyedot daya dan kapan harus mematikannya. Smart plug memungkinkan Anda mematikan daya ke vampire devices — perangkat yang masih mengonsumsi daya lebih banyak daripada smart plug saat dicolokkan tapi tidak digunakan. Anda juga dapat menjadwalkan kapan perangkat-perangkat ini harus menyala, misalnya agar pembuat kopi tidak menyedot daya di malam hari.
Banyak smart plug menawarkan pemantauan energi, memberikan insight tentang peralatan mana di rumah yang paling banyak mengonsumsi listrik. Informasi ini membantu Anda membuat keputusan tepat tentang kapan harus mematikan perangkat.
Smart plug memang masih menyedot daya saat dimatikan, yaitu sekitar 1-2 watt untuk perangkat Wi-Fi, bukan 5-10 watt seperti TV dan konsol game saat standby. Smart plug perlu menyedot sedikit daya untuk menjaga koneksi jaringan. Namun, plug dengan protokol konektivitas hemat energi seperti Zigbee atau Z-Wave mungkin hanya menyedot 0,3 watt saat menganggur.
7. Jadikan Perangkat Tua menjadi Pintar
Membuat perangkat tua menjadi pintar adalah salah satu kegunaan terbaik smart plug dan alasan mengapa mereka awalnya diciptakan. Saya memasang lampu liburan pada smart plug setiap tahun, yang memungkinkan saya mengaturnya sesuai jadwal atau meminta asisten virtual di rumah untuk menyalakan/mematikannya.
Pembuat kopi adalah kandidat yang bagus untuk smart plug. Cukup siapkan semuanya di malam hari dan atur agar menyala otomatis setiap pagi saat Anda bersiap. Ini memastikan Anda selalu memiliki kopi panas yang menanti di dapur.
Menggunakan smart plug dengan router tua memungkinkan Anda mereset jaringan Wi-Fi dari jarak jauh, tanpa perlu mencabut dan memasangnya kembali. Namun, koneksi bisa terputus jika smart plug Anda tidak menggunakan protokol non-Wi-Fi seperti Bluetooth.
Saya juga memiliki smart plug outdoor yang dipasang di teras untuk lampu hias, yang menyala setiap hari saat senja, memastikan kami selalu memiliki penerangan di dek.