Rui Xu/iStock / Getty Images Plus
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
*
Intisari ZDNET**
- Lebih dari separuh orang mengaku menonton TV dengan teks terjemahan.
- Dewasa di bawah usia 45 tahun jauh lebih sering menggunakan subtitle.
- 50% responden beralasan memakai subtitle untuk menangkap setiap kata.
*
Apakah Anda menonton TV dengan teks (closed captions) meskipun sebenarnya tidak terlalu membutuhkannya? Anda tidak sendirian.
Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa lebih dari sepertiga orang — tepatnya 34% — selalu atau sering mengaktifkan subtitle saat menonton TV. Tambahan 23% lainnya menyatakan mereka kadang-kadang menggunakannya, yang berarti lebih dari separuh populasi menonton TV dengan teks terjemahan.
Angka tersebut memang mencengangkan, namun yang paling menarik adalah angkanya melonjak drastis jika kita melihat generasi tertentu — dan bukan generasi yang mungkin Anda duga.
Dewasa berusia di bawah 45 tahun jauh lebih mungkin menggunakan teks terjemahan dibandingkan mereka yang berusia lebih dari 45 tahun. Jika hanya melihat demografi 18-44 tahun, 40% responden hampir selalu mengaktifkan subtitle, dan 27% melakukannya kadang-kadang. Ini menyisakan hanya 33% dari rentang usia tersebut yang mengatakan mereka tidak pernah menggunakan teks terjemahan. Kebetulan, saya sendiri termasuk dalam kelompok demografi ini dan saya jelas-jelas berada di tim pro-subtitle.
Pada kelompok usia 45 tahun ke atas, 28% responden selalu menggunakan caption dan 18% melakukannya kadang-kadang, sehingga total hanya 46% yang menggunakannya dan 53% yang tidak pernah sama sekali.
Alasan Orang Menggunakan Teks Terjemahan (Closed Captions)**
Mengingat penggunaannya bukan karena kebutuhan medis, apa yang mendorong orang untuk menggunakan subtitle? Studi ini menunjukkan beragam alasannya:
- 50% mengaktifkan subtitle hanya untuk memastikan mereka menangkap setiap kata yang diucapkan.
- 40% menggunakannya untuk memahami aksen atau menonton film dan serial dalam bahasa asing.
- 30% memakainya karena berada di lingkungan yang bising.
- 25% menyalahkan kualitas audio yang buruk sebagai alasan mereka menggunakan teks terjemahan.
- 25% mengaktifkan caption karena sedang melakukan banyak tugas (multitasking).
- 13% memiliki gangguan pendengaran yang mengharuskan penggunaan teks terjemahan.
Bagi sebagian besar orang, tampaknya mereka menggunakan subtitle sekadar untuk memastikan mereka memahami semua yang dikatakan. Jika Anda termasuk dalam kelompok yang kesulitan mendengar dialog, ada beberapa hal yang dapat membantu.
Pertama, hanya dengan menyesuaikan beberapa pengaturan TV dapat membuat perbedaan yang signifikan. Selain itu, beberapa layanan streaming seperti Prime Video memiliki pengaturan khusus untuk meningkatkan dialog, dan banyak TV baru dilengkapi dengan mode peningkatan dialog sendiri.
Studi ini dilakukan pada Agustus 2025 secara online dan via telepon terhadap 1.182 orang dewasa.
Dapatkan berita teratas setiap pagi di inbox Anda dengan newsletter Tech Today kami.