Pemerintahan Baru Presiden Ahmed al-Sharaa Berupaya Tarik Investasi Asing di Tengah Runtuhnya Ekonomi Suriah
Pemerintahan baru Presiden Ahmed al-Sharaa berusaha menarik investasi asing sementara ekonomi Suriah terpuruk.
Yordania akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral Yordania-Suriah-Amerika pada Selasa guna membahas dukungan untuk rekonstruksi Suriah, menurut Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat negara itu. Langkah ini dilakukan seiring upaya Damaskus meraih kesepakatan investasi dengan perusahaan internasional untuk memulihkan ekonomi yang hancur akibat perang.
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani dan utusan AS untuk Suriah Thomas Barrack diprediksi hadir, demikian pernyataan kementerian pada Minggu.
Pemerintahan baru Presiden Ahmed al-Sharaa tengah berjuang menghadapi dampak kekerasan sektarian antara pejuang Badui dan Druze di provinsi selatan Suwayda, serta serangan Israel terhadap pasukan Suriah dan ibu kota Damaskus.
Ekonomi Suriah masih porak-poranda setelah hampir 14 tahun perang dan lengsernya Presiden Bashar al-Assad pada Desember lalu.
Pengumuman Yordania muncul setelah Damaskus menandatangani 12 perjanjian senilai $14 miliar pada Rabu, termasuk kesepakatan $4 miliar dengan UCC Holding Qatar untuk membangun bandara baru dan proyek metro Damaskus senilai $2 miliar bersama perusahaan investasi Uni Emirat Arab.
Proyek-proyek ini “akan menjangkau seluruh Suriah dan menjadi perubahan kualitatif dalam infrastruktur dan kehidupan ekonomi,” ujar Talal al-Hilali, kepala Otoritas Investasi Suriah, dalam upacara di istana kepresidenan Damaskus.
Ia menyebut kesepakatan ini sebagai “titik balik” bagi masa depan Suriah.
Al-Sharaa dan Barrack hadir dalam penandatanganan, menurut kantor berita resmi SANA.
PBB memperkirakan biaya rekonstruksi pasca-perang Suriah melebihi $400 miliar.
Otoritas baru Suriah bekerja keras menarik investasi untuk membangun kembali infrastruktur setelah AS dan UE mencabut sanksi menyusul lengsernya al-Assad.
Proyek investasi besar lain termasuk pembangunan Menara Damaskus senilai $2 miliar untuk hunian tinggi bersama perusahaan Italia UBAKO, proyek Menara Baramkeh ($500 juta), dan Mall Baramkeh ($60 juta).
Bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan rencana investasi $3 miliar di proyek properti dan infrastruktur Suriah.
Pada Mei, Damaskus menandatangani kesepakatan energi $7 miliar dengan konsorsium perusahaan Qatar, Turki, dan AS untuk menghidupkan kembali sektor listrik yang lumpuh.