Otoritas di Wilayah Utara Australia menggambarkan situasi ini sebagai ‘serius’, sembari mendesak warga untuk berlindung.
Diterbitkan Pada 22 Nov 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Otoritas Australia telah mengimbau warga di kawasan Wilayah Utara untuk bersiap menghadapi Topan Tropis Fina, yang diprakirakan membawa angin destruktif serta potensi banjir ke kota Darwin.
Biro Meteorologi Australia menyatakan Fina, sebuah topan Kategori 3 yang berada di Teluk Van Diemen dengan hembusan angin hingga 165 kilometer per jam, diprakirakan akan menghantam Kepulauan Tiwi yang terpencil dan Tanjung Hotham pada Sabtu sore.
Artikel Rekomendasi
list of 3 items
end of list
Kemudian, topan ini diperkirakan akan melintas di utara Darwin, ibu kota Wilayah Utara, pada hari Sabtu sebagai “topan tropis parah”.
“Pada Sabtu malam, diperkirakan akan berada pada titik terdekatnya dengan Darwin. Dan di sinilah kita kemungkinan melihat kondisi angin dan hujan yang paling buruk di seluruh kota,” jelas biro tersebut.
Mereka mendesak warga untuk “segera memulai atau melanjutkan persiapan, terutama mengamankan perahu dan properti”.
Topan Tropis Parah Fina akan melintas tepat di sebelah utara Darwin sore ini sebagai sistem Kategori 3. Peningkatan kecepatan angin yang cepat diperkirakan terjadi di Darwin nanti sore dan malam hari ini.
Saat Ini: 12:41 siang CST Sabtu, 22 November 2025
Peta jalur terbaru: https://t.co/tEt0sJOHXK pic.twitter.com/j217fVQROA
— Bureau of Meteorology, Australia (@BOM_au) 22 November 2025
Meteorolog senior biro cuaca, Dean Narramore, menyatakan bahwa meskipun topan tidak diperkirakan membuat daratan, ia akan membawa “curahan hujan lebat yang meluas dan angin merusak hingga destruktif secara lokal” ke Darwin, yang memiliki populasi sekitar 140.000 jiwa.
“Berada di atas perairan berarti ia kemungkinan akan mempertahankan intensitasnya,” ujarnya kepada penyiar ABC.
Kirsten Engels, pengendali insiden di Pusat Operasi Darurat Wilayah Utara, mendesak semua orang di daerah terdampak untuk mengaktifkan rencana darurat rumah tangga mereka dan berpindah ke tempat penampungan umum jika diperlukan.
“Kami siap, tetapi situasinya serius. Kami telah melihat peningkatan angin dan hujan di Darwin dan Kepulauan Tiwi,” katanya kepada ABC.
Peringatan untuk Darwin ini membangkitkan kenangan pahit akan Topan Tracy, yang menghancurkan sebagian besar kota pada Hari Natal tahun 1974, menewaskan 71 orang, dalam salah satu bencana alam terburuk yang pernah terjadi di Australia.
Peristiwa itu mengakibatkan operasi evakuasi dan rekonstruksi terbesar dalam masa damai Australia, dengan total 35.362 orang, dari populasi kota saat itu yang berjumlah 47.000 jiwa, dievakuasi ke wilayah selatan selama berbulan-bulan.