Starbucks (NASDAQ:SBUX) diam-diam mengambil langkah strategis di China, dan Wall Street memperhatikan dengan seksama. Raksasa kopi ini telah mengundang selusin investor besar, termasuk Carlyle, KKR (NYSE:KKR), EQT, serta perusahaan teknologi ternama seperti JD.com (NASDAQ:JD) dan Tencent (TCEHY), untuk masuk ke fase berikutnya dalam penawaran saham operasionalnya di China. Menurut sumber terkait, para calon investor ini sedang meninjau data keuangan dan menyusun proposal resmi. CEO Starbucks Brian Niccol menegaskan bahwa ini bukan sekadar urusan mencari modal. “Ini tentang bagaimana kami memastikan merek Starbucks berada di posisi yang jauh lebih baik di masa depan,” jelasnya kepada para analis. Starbucks berencana mempertahankan saham signifikan dan tidak berniat keluar sepenuhnya.
Tantangannya besar. China adalah pasar kedua terbsar Starbucks, tapi juga salah satu yang paling kompetitif. Pesaing lokal, Luckin Coffee, unggul dengan harga minuman lebih murah, inovasi cepat, dan ekspansi agresif. Untuk tetap relevan, Starbucks mulai menyesuaikan menunya dengan pilihan teh buah lebih terjangkau dan varian bebas gula. Hasil awal menunjukkan progres: penjualan toko yang sama di China kembali positif kuartal lalu untuk pertama kali sejak akhir 2023. Mitra lokal dengan wawasan teknologi dan konsumen bisa membantu Starbucks bergerak lebih cepat, mengoptimalkan rantai pasokan, serta memperdalam strategi platform seluler di pasar yang semakin menghargai kecepatan dan harga.
Proses ini telah menarik minat lebih dari 20 calon investor, meski hanya selusin yang lolos ke babak kedua. Starbucks tidak mencari penjualan penuh, tapi mengeksplorasi cara menyelami lebih dalam lanskap konsumen China yang berkembang pesat. Meski belum ada kepastian kesepakatan, lebih banyak pihak mungkin masuk di tahap lanjutan seiring berjalannya diskusi. Dengan ambisi jangka panjang menambah jumlah gerai di China dari sekitar 7.800 menjadi 20.000, mitra strategis yang tepat bisa menjadi pengungkit penting bagi langkah Starbucks berikutnya di Asia.
Artikel ini pertama kali muncul di GuruFocus.