Menteri Luar Negeri Jerman, Johann Wadephul, telah melakukan pembicaraan telepon dengan rekannya dari Tiongkok, Wang Yi, menurut Kementerian Luar Negeri pada hari Senin. Hal ini terjadi sepuluh hari setelah kunjungan Wadephul ke Tiongkok ditunda pada menit-menit terakhir.
“Dalam percakapan yang sangat baik dan konstruktif, dibahas isu-isu kebijakan luar negeri, keamanan, dan ekonomi yang sedang aktual serta menjadi kepentingan bersama,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri di Berlin.
Dia menambahkan bahwa terdapat kesepakatan bahwa hubungan Jerman-Tiongkok yang stabil sangatlah penting bagi kedua negara.
Tiongkok mengulang undangan bagi Kanselir Friedrich Merz dan juga memberikan undangan kepada Presiden Frank-Walter Steinmeier, menurut juru bicara tersebut.
Kedua menteri luar negeri menekankan “bahwa mereka ingin melanjutkan pertukaran yang sangat baik dan konstruktif yang telah mereka mulai pada bulan Juli selama dialog strategis.”
Mereka sepakat untuk tetap berkomunikasi secara erat dan menyetujui bahwa kunjungan yang tertunda menteri luar negeri Jerman ke Tiongkok harus segera dijadwalkan kembali.
Wadephul menunda kunjungannya ke Tiongkok pada akhir bulan lalu, dengan keluhan bahwa Beijing menolak mengonfirmasi janji pertemuan apa pun selain pertemuan dengan Wang.
Menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok di Beijing, Wang menyatakan bahwa sejarah budaya dan sistem sosial di Jerman dan Tiongkok berbeda, sehingga perbedaan pendapat tidak dapat dihindari.
Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak harus melanjutkan dialog, menghilangkan kesalahpahaman, dan memperkuat kepercayaan timbal balik.
Wang memperingatkan agar tidak melakukan “diplomasi mikrofon” dan tuduhan tanpa dasar yang bertentangan dengan fakta. Dia juga mengulang posisi Beijing bahwa isu Taiwan adalah urusan internal Tiongkok.
Wadephul telah berulang kali mengkritik sikap Tiongkok mengenai Taiwan, sebuah pulau yang memerintah sendiri.
Wang mengatakan Beijing tanpa syarat mendukung reunifikasi Jerman dan berharap bahwa Berlin dapat memahami pelestarian integritas teritori Tiongkok serta menolak tindakan-tindakan yang bertujuan untuk kemerdekaan Taiwan.