Video menunjukkan yatim Gaza di Yordania, bukan Indonesia.

Tangkapan layar dari pos palsu diambil pada 9 Juli 2024

Video tersebut dibagikan dalam pos serupa di X, YouTube, Snack Video dan TikTok, yang totalnya mendapat lebih dari 485.000 tayangan.

Paling tidak 17.000 anak di Gaza diperkirakan tidak diantar atau terpisah dari orang tua mereka, kata UNICEF pada Februari (tautan diarsipkan).

Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan pada bulan Juni bahwa negara mayoritas Muslim terbesar di dunia siap untuk mengambil anak-anak dari wilayah Palestina (tautan diarsipkan).

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, kebanyakan warga sipil, menurut perhitungan AFP berdasarkan angka Israel.

Militan tersebut menyandera 251 orang, 116 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 42 yang disebut mati oleh militer.

Israel merespons dengan serangan militer yang telah membunuh lebih dari 38.700 orang di Gaza, juga kebanyakan warga sipil, menurut data yang diberikan oleh kementerian kesehatan Gaza.

Kamp Irbid

Video tersebut dilapisi dengan handle “@ awatiHidajat”.

Pencarian di Instagram menemukan bahwa akun itu milik Kristinawati Hidajat, presiden platform penggalangan dana Golden Future Indonesia (tautan diarsipkan di sini dan di sini)

Dia memposting video di Instagram pada 21 Juni, mengidentifikasi lokasinya sebagai kamp pengungsi Irbid di utara Yordania (tautan diarsipkan).

“Saat ini, saya berada di kamp Palestina, tepatnya di wilayah Irbid di perbatasan Suriah dan Yordania,” tulisnya.

“Anak yatim Palestina ini semua sangat antusias ketika kami pergi untuk merawat mereka. Kami makan dan berbagi hadiah cokelat, permen, biskuit, dan mereka juga memilih mainan yang mereka sukai. Kami menghabiskan sekitar $45 untuk setiap anak yatim. Ayolah, siapa yang mau (mendonasi)!”

MEMBACA  Uni Eropa Menghapus Pengusaha Teknologi Rusia dari Daftar Sanksi

Kamp Irbid didirikan pada tahun 1951 untuk menyeltera para pengungsi Palestina yang melarikan diri selama Perang Arab-Israel 1948 (tautan diarsipkan).

Berikut adalah perbandingan tangkapan layar dari pos palsu (kiri) dan video dari Instagram Kristinawati Hidajat (kanan):

Perbandingan tangkapan layar dari pos palsu (kiri) dan video dari Instagram Kristinawati (kanan)

Dalam pos Facebook terpisah pada 25 Juni, dia membantah klaim bahwa video tersebut menunjukkan anak-anak Palestina yang dibawa ke Indonesia dan bahwa mereka menginap di hotel (tautan diarsipkan).

Rekaman tersebut menunjukkan kamp Irbid pada 19 Juni selama Tasyrik Eid al-Adha, tulisnya, merujuk pada tiga hari setelah hari raya Muslim Id.

Dia mengatakan timnya mendistribusikan makanan dan hadiah Id kepada “ratusan anak yatim Palestina”.

Direktur informasi dan media Kementerian Luar Negeri Indonesia, Hartyo Harkomoyo, mengkonfirmasi kepada AFP bahwa video tersebut tidak difilmkan di Indonesia.

AFP telah memeriksa fakta lebih banyak disinformasi seputar perang Israel-Hamas di sini.