Video Lama Salah Klaim sebagai Serangan Israel Terbaru ke Iran

Pada fajar 13 Juni, Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran ke Iran yang menghantam situs-situs nuklir dan militer di seluruh negeri serta menewaskan sejumlah komandan militer senior. Tak lama kemudian, sebuah video yang dibagikan di media sosial mengklaim menunjukkan rudal Israel jatuh di Teheran. Namun, ini keliru; video tersebut sebenarnya pertama kali dipublikasikan lebih dari delapan bulan lalu dan memperlihatkan serangan Iran ke Israel.

“Adegan rudal Israel menghujani ibu kota Iran, Teheran,” tertulis dalam keterangan video yang diunggah di Facebook pada 13 Juni, tak lama setelah Israel menyerang Iran.

Unggahan itu dibagikan lebih dari 40 kali sebelum akhirnya dihapus.

Screenshot dari unggahan palsu di Facebook

Video tersebut terlihat memperlihatkan roket jatuh dari langit, ditandai dengan kilatan merah dan asap yang mengepul.

Serangan Israel pada 13 Juni 2025 menewaskan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mohammad Bagheri, serta komandan senior Garda Revolusi, Hossein Salami dan Gholam Ali Rashid (terarsip di sini).

Menurut media Iran, ilmuwan nuklir terkemuka juga tewas.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji serangan tersebut (terarsip di sini).

“Kami melakukan serangan pembuka yang sangat sukses,” ujarnya dalam pesan video. “Kami menghantam komando senior, ilmuwan yang mengembangkan bom atom, dan fasilitas nuklir.”

Ledakan dilaporkan terjadi di seluruh kota Teheran sepanjang pagi 13 Juni.

Serangan lanjutan Israel kemudian menewaskan komandan militer tertinggi Iran, Ali Shadmani, orang terdekat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei (terarsip di sini).

Iran membalas dengan meluncurkan beberapa gelombang rudal ke Israel (terarsip di sini).

Namun, klaim bahwa video Facebook tersebut menunjukan serangan Israel terkini adalah palsu.

MEMBACA  Zelensky Dorong Pembentukan Industri Pertahanan Eropa

**Rekaman Lama**

Dengan alat verifikasi InVID-WeVerify, kami melakukan pencarian gambar balik pada frame kunci video. Hasilnya, rekaman yang sama telah diunggah lebih dari delapan bulan lalu.

Video itu dipublikasikan oleh beberapa media lokal dan internasional (di sini, di sini, dan di sini), yang menggambarkannya sebagai serangan Iran ke Israel pada 1 Oktober 2024 (terarsip di sini, di sini, dan di sini).

Serangan itu menyasar sejumlah pangkalan udara Israel, termasuk Nevatim, salah satu pangkalan terbesar Israel (terarsip di sini).

**Gambar satelit 2 Oktober 2024 menunjukkan Pangkalan Udara Nevatim Israel rusak akibat serangan Iran pada 1 Oktober 2024**

Valentina BRESCHI / Olivia BUGAULT / AFP

Pada 1 Oktober 2024, Iran menembakkan sekitar 180 roket ke Israel (terarsip di sini) sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Sekjen Hezbollah Hassan Nasrallah, dan komandan Quds Force di Lebanon, Abbas Nilvoroshan—semua dikaitkan dengan Israel.

AFP Fact Check sebelumnya telah membantah klaim lain terkait video yang sama, termasuk klaim bahwa itu menunjukan serangan rudal Pakistan ke India.