Video ‘cloudburst’ Nepal dibuat menggunakan AI

Musim hujan yang datang lebih awal dari perkiraan telah menyebabkan banjir di Nepal bagian timur. Namun, sebuah video yang diklaim menunjukkan air mengalir deras dari awan ke sawah yang sudah tergenang ternyata hasil buatan AI. Otoritas meteorologi Nepal mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada fenomena cuaca seperti itu yang tercatat baru-baru ini di negara tersebut.

"Rekaman langsung awan pecah di Nepal," tulis keterangan dalam bahasa Hindi pada sebuah video yang diunggah di X pada 25 Mei 2025.

Video tersebut terlihat memperlihatkan air mengucur deras dari awan ke area persawahan yang sudah terendam.

Video ini dibagikan saat hujan muson di Nepal timur menewaskan setidaknya satu orang, menurut The Kathmandu Post, serta menyebabkan banjir luas dan gangguan transportasi (tautan arsip).

Para ahli meteorologi Nepal menyebut awan muson memasuki negara tersebut dua minggu lebih awal. Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional memperkirakan sekitar dua juta orang terdampak bencana terkait muson (tautan arsip).

Tangkapan layar video palsu di X, diambil pada 6 Juni 2025

Video ini juga tersebar di kalangan pengguna berbahasa Hindi di Facebook dan Instagram.

"Pemandangan yang menakutkan… seperti air meluap dari bendungan," tulis salah satu komentar.

"Sangat mengerikan… Semoga Tuhan melindungi semua," komentar lainya.

Namun, pihak berwenang Nepal menyatakan kepada AFP tidak ada fenomena cuaca seperti itu terjadi di negara mereka.

"Musim hujan memang telah dimulai di Nepal, sehingga banyak daerah menerima hujan. Tapi tidak ada kejadian awan pecah baru-baru ini," kata Dinkar Kayastha, petugas informasi Departemen Hidrologi dan Meteorologi, pada 5 Juni.

Pencarian gambar terbalik di Google menggunakan frame kunci dari video palsu itu mengarah ke rekaman yang sama di YouTube Shorts pada 19 Mei (tautan arsip).

MEMBACA  Hamas masih belum menyerahkan daftar tawanan

Keterangan dalam bahasa Thailand mencantumkan tagar "AI", dan pengunggah juga memposting video lain dengan tagar serupa yang diduga hasil AI (tautan arsip).

Perbandingan tangkapan layar video palsu (kiri) dan YouTube Shorts dari Mei 2025 (kanan)

Shu Hu, direktur Machine Learning and Media Forensics Lab di Purdue University, juga menyatakan ada ketidakkonsistenan visual dalam video yang mengonfirmasi klip tersebut dibuat dengan AI (tautan arsip).

"Atap merah tidak muncul di awal video, tapi muncul kemudian," katanya pada 3 Juni.

Tangkapan layar ketidakkonsistenan visual dalam video

AFP telah membantah klaim palsu lain yang menggunakan rekaman AI di sini.