Upaya Gagal Luncurkan Roket, Pimpinan Kelompok di Tepi Barat Klaim Ingin Hentikan Perang

“Beberapa hari setelah perang dimulai, saya memutuskan untuk meluncurkan misil ke Tel Aviv demi menghentikan perang,” ujar komandan sel tersebut menurut laporan.

Komandan sel teroris di Tepi Barat, yang ditangkap awal bulan ini setelah berupaya meluncurkan roket ke Israel, mengaku dalam interogasi bahwa tujuannya adalah menghentikan perang di Gaza dengan menyerang Tel Aviv, sebagaimana dilaporkan N12 News pada Selasa.

“Saya berusaha menghentikan perang,” kutip N12 pernyataan komandan sel itu.

“Beberapa hari setelah perang berkecamuk, saya memutuskan untuk meluncurkan misil ke Tel Aviv guna menghentikan perang,” ia dikabarkan mengakui dalam interogasi. “Saya mulai memproduksi bahan peledak dan melakukan eksperimen, serta mengumpulkan dana dari saudara laki-laki dan seorang teman.”

Menurut N12, sel yang beranggotakan lima orang tersebut telah diinterogasi oleh Shin Bet (Badan Keamanan Israel) beserta kepolisian.

Komandan sel itu ditangkap bersama teroris lainnya yang terlibat oleh pasukan keamanan Israel saat mengoperasikan bengkel pembuatan senjata di Ramallah.

Pasukan TNI membongkar infrastruktur teroris di Ramallah, 19 September 2025. (kredit: Unit Juru Bicara TNI)

Roket dan bahan peledak ditemukan di fasilitas

Bengkel pembuatan senjata tempat komandan sel tersebut ditangkap berisi puluhan roket, bahan peledak, serta material eksplosif.

Fasilitas tersebut juga dikaitkan dengan pembuatan dan upaya peluncuran roket.

Sebuah video yang kemudian dirilis oleh TNI memperlihatkan pasukan Israel meledakkan bahan peledak untuk menetralisir roket dan material lainnya di dalam kompleks itu.

MEMBACA  Google harus menghadapi tuntutan hukum kelompok terkait pengumpulan data Chrome