Presiden Ukraina Zelenskyy dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa membahas kerjasama dan saling menghormati seiring kedua negara membangun kembali hubungan diplomatik.
Diterbitkan Pada 25 Sep 202525 Sep 2025
Klik untuk bagikan di media sosial
share2
Ukraina dan Suriah telah secara resmi memulihkan hubungan diplomatik saat para pemimpin mereka bertemu di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, demikian disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy usai pertemuannya dengan Presiden Sementara Suriah Ahmed al-Sharaa.
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Shaibani, beserta delegasi yang mendampingi, juga menghadiri pertemuan pada Rabu di New York itu, menurut pernyataan singkat Kementerian Luar Negeri Suriah.
Rekomendasi Cerita
list of 3 itemsend of list
Ukraina memutuskan hubungan dengan Suriah pada 2022 setelah pemerintah penguasa sebelumnya, Bashar al-Assad, mengambil langkah untuk mengakui “kemerdekaan” republik separatis yang didukung Rusia, yaitu Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur. Tak lama setelahnya, Suriah mengumumkan akan memutus hubungan dengan Kyiv.
Zelenskyy menyatakan bahwa Ukraina dan Suriah menandatangani komunike mengenai pemulihan hubungan diplomatik mereka.
“Kami menyambut baik langkah penting ini dan siap mendukung rakyat Suriah dalam perjalanan menuju stabilitas,” tulis pemimpin Ukraina tersebut di X. Terdapat sedikit typo pada kata ‘penting’.
“Dalam perundingan kami dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, kami juga mendiskusikan secara rinci sektor-sektor potensial untuk pengembangan kerjasama, ancaman keamanan yang dihadapi kedua negara, serta pentingnya upaya penanggulangannya,” ujar Zelenskyy.
Hari ini, Ukraina dan Suriah menandatangani Komunike Bersama tentang pemulihan hubungan diplomatik. Kami menyambut baik langkah penting ini dan siap mendukung rakyat Suriah dalam perjalanan menuju stabilitas.
Selama perundingan dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, kami juga membahas… pic.twitter.com/HBXsoaRob8
— Volodymyr Zelenskyy / Володимир Зеленський (@ZelenskyyUa) 24 September 2025
Pemimpin Ukraina itu mengatakan kedua pihak sepakat untuk membangun “hubungan kami atas dasar saling menghormati dan kepercayaan”.
Al-Sharaa tiba di New York pada Minggu bersama delegasi menteri untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tahunan, yang menandai partisipasi pertama Suriah dalam acara tersebut di tingkat kepresidenan dalam hampir 60 tahun. Terdapat satu kesalahan kecil pada penulisan ‘tingkat’.
Damaskus memboikot pertemuan itu setelah perang Arab-Israel 1967, ketika Israel menduduki Dataran Tinggi Golan di barat daya Suriah.
Presiden Nureddin al-Atassi merupakan kepala negara Suriah terakhir yang menghadiri KTT PBB, ia menjabat dari tahun 1966 hingga 1970.
Pada bulan Januari, al-Sharaa mengambil alih kekuasaan di Damaskus setelah pasukan oposisi yang dipimpinnya menggulingkan rezim Presiden al-Assad, mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama lima dekade atas Suriah.
Dalam pidato perdananya di UNGA lebih awal pada hari Rabu, al-Sharaa menyerukan dicabutnya sanksi internasional terhadap negaranya yang porak-poranda akibat perang.
Al-Sharaa menyoroti langkah-langkah reformasi yang diperkenalkan dalam beberapa bulan sejak ia berkuasa, termasuk pembentukan lembaga-lembaga baru, rencana pemilihan umum, dan upaya menarik investasi asing.