ANKARA, Turki (AP) — Turki dan Somalia mencapai kesepakatan kerjasama minyak dan gas untuk negara Afrika Tanduk di Istanbul pada hari Kamis, kata Menteri Energi Turki, langkah terbaru dalam memperkuat hubungan antara kedua negara tersebut.
Kesepakatan ini terjadi di tengah perselisihan Somalia dengan Ethiopia atas wilayah yang memisahkan diri, Somaliland. Somalia mengumumkan bulan lalu bahwa mereka juga mencapai kesepakatan pertahanan dengan Turki yang mencakup dukungan untuk aset laut Somalia.
Turki mengatakan kesepakatan hari Kamis termasuk eksplorasi, eksploitasi, pengembangan, dan produksi minyak di “blok-blok darat dan lepas pantai Somalia.”
“Kami bertujuan untuk memperkuat kehadiran Turki di Afrika Tanduk dengan kolaborasi ini di bidang energi,” kata Menteri Energi Alparslan Bayraktar di X, sebelumnya Twitter.
Menteri Pertambangan dan Sumber Daya Mineral Somalia, Abdirizak Omar Mohamed, berada di Istanbul untuk kesepakatan tersebut.
Turki adalah pemain kunci di Somalia, salah satu dari beberapa negara yang bersaing untuk pengaruh di negara di Samudera Hindia dan Teluk Aden — jalur menuju Laut Merah.
Dalam kesepakatan pertahanan 8 Februari, Turki akan memberikan pelatihan dan peralatan kepada angkatan laut Somalia agar dapat lebih baik menjaga perairan wilayahnya dari ancaman seperti terorisme, perompakan, dan “campur tangan asing.”
Kesepakatan pertahanan, yang menurut otoritas Somalia akan berlaku selama satu dekade, bertujuan untuk mencegah upaya Ethiopia untuk mendapatkan akses ke laut melalui Somaliland yang memisahkan diri.
Ethiopia menandatangani nota kesepahaman dengan Somaliland pada 1 Januari. Dokumen tersebut belum dibuat publik, tetapi Somaliland mengatakan Ethiopia setuju untuk mengakui kemerdekaannya sebagai imbalan untuk pelabuhan angkatan laut. Dokumen tersebut telah menggetarkan Somalia, yang mengatakan siap untuk berperang karena menganggap Somaliland sebagai bagian dari wilayahnya.