(Bloomberg) — China mensanksi tiga kontraktor pertahanan AS dalam langkah yang sebagian besar bersifat simbolis yang menandakan ketidakpuasan dengan penjualan senjata AS ke Taiwan pada hari yang sama ketika pulau tersebut menginstal pemimpin baru.
Most Read from Bloomberg
Boeing Defense, Space & Security, General Atomics Aeronautical Systems Inc. dan General Dynamics Land Systems Inc. ditambahkan ke daftar “entitas tidak dapat diandalkan” karena menyediakan senjata ke Taiwan, menurut pernyataan pada hari Senin dari Kementerian Perdagangan di Beijing.
Daftar itu bertujuan untuk menghukum perusahaan, organisasi, atau individu yang merusak keamanan nasional. Hukumannya dapat mencakup pembatasan perdagangan, investasi, dan visa.
Langkah ini datang tepat saat Taiwan melantik presiden baru, Lai Ching-te. Dia telah berjanji untuk terus mempererat hubungan dekat dengan AS, termasuk secara militer, seperti pendahulunya, Tsai Ing-wen. China telah bersumpah untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya pada akhirnya, dengan kekerasan jika perlu.
Read More: China Hits at US With ‘Symbolic’ Sanctions on Lockheed, Raytheon
Tiga perusahaan bergabung dengan Lockheed Martin Corp. dan anak perusahaan Raytheon Technologies Corp., yang ditambahkan ke daftar pada awal 2023.
Langkah ini kemungkinan kecil atau tidak akan berdampak pada perusahaan karena perusahaan pertahanan AS biasanya tidak melakukan bisnis di China.
CEO dari anak perusahaan Boeing, Ted Colbert, dihantam sanksi dari China pada tahun 2022.
Read More: Taiwan’s Lai Takes Helm in Key Flashpoint of US-China Rivalry
Most Read from Bloomberg Businessweek
©2024 Bloomberg L.P.