Tim penyelamat bergegas menyelamatkan penambang Chili setelah runtuhan menewaskan setidaknya satu orang

Tim penyelamat di Chili masih terus mencari empat penambang yang terjebak di tambang yang runtuh akibat gempa dua hari lalu, setelah ditemukannya jenazah satu korban.

Perusahaan milik negara Codelco menyatakan bahwa sisa-sisa manusia telah ditemukan di tambang tembaga El Teniente, sekitar 70 km di tenggara ibu kota Santiago.

Perusahaan mengonfirmasi bahwa upaya penyelamatan masih berlangsung. Nasib keempat karyawan lainnya belum jelas.

Runtuhnya sebagian terowongan bawah tanah tambang tersebut disebabkan oleh gempa berkekuatan 4.2 skala Richter pada Kamis lalu. Para penambang yang terjebak saat itu sedang bekerja jauh di bawah permukaan.

Satu orang dilaporkan tewas akibat gempa, dengan lima orang terjebak di dalam tambang.

Codelco menyatakan bahwa korban yang ditemukan di tambang pada Sabtu masih perlu diidentifikasi, namun keluarga kelima penambang yang terjebak telah diberitahu.

“Temuan ini membuat kami berduka, tetapi juga memberi tahu bahwa kami berada di tempat yang benar, bahwa strategi yang kami ikuti membawa kami kepada mereka,” kata Manajer Umum Divisi El Teniente, Andres Music, dalam pernyataan.

Tim penyelamat terus menggunakan alat berat untuk membersihkan lorong yang tersumbat demi mencapai para penambang.

Music mengatakan bahwa tim penyelamat berharap dapat maju sejauh 15-20 meter setiap 24 jam.

El Teniente merupakan tambang tembaga bawah tanah terbesar di dunia.

Tambang ini terletak di ketinggian pegunungan Andes di Chili tengah.

MEMBACA  Koki Bantuan Gaza, José Andrés, Minta Gencatan Senjata Israel-Hamas