Tersangka Tewas, Petugas Cedera dalam Penembakan di Universitas Emory di Georgia

Orang-orang di kampus disarankan untuk ‘lari, sembunyi, lawan’ saat polisi menangani situasi penembak aktif di dekat CDC.

Polisi di Amerika Serikat telah merespons insiden penembakan di kampus Emory University di Atlanta, Georgia, yang melukai satu petugas polisi dan mengakibatkan kematian pelaku.

Dalam peringatan yang dikirim Jumat lalu, mahasiswa diperintahkan untuk “LARI, SEMBUNYI, LAWAN” dan menghindari area sekitar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Pukul 18:43 waktu setempat (22:43 GMT), Departemen Kepolisian Atlanta mengonfirmasi bahwa penembak telah tewas, meski tetap menyarankan untuk menjauhi TKP.

“Tidak ada ancaman berkelanjutan bagi kampus Emory atau wilayah sekitarnya,” kata kepolisian dalam pernyataanya. “Insiden ini melibatkan satu penembak yang kini telah meninggal. Satu petugas terluka dalam proses respons.”

Belum jelas apakah ada korban lain dalam penembakan tersebut.

Jaksa Agung Georgia Chris Carr mengatakan pihak berwenang “berdoa untuk keselamatan seluruh komunitas kampus.”

“Kami terkejut dengan kabar dari Emory University dan berdoa agar seluruh warga kampus tetap aman,” ujarnya.

Darurat Emory: Penembak aktif di Kampus Atlanta Emory dekat CVS Emory Point. LARI, SEMBUNYI, LAWAN. Hindari area tersebut. Tetap berlindung. Polisi sudah di lokasi.

— EMORY_CEPAR (@EMORY_CEPAR) 8 Agustus 2025

Dalam unggahan di platform X, Gubernur Georgia Brian Kemp mengutuk penembakan ini, menyebutnya sebagai insiden penembakan kedua yang mengguncang negara bagian ini pekan ini.

Pada Rabu, seorang sersan tentara menembak di Fort Stewart, pangkalan militer di Georgia timur, melukai lima rekannya. Tidak ada korban jiwa, dan tersangka, Quornelius Radford (28), telah ditahan.

“Dua kali pekan ini, penjahat gila menarget warga Georgia yang tak bersalah,” tulis Kemp di X.

“Kami meminta Anda bersama kami mendoakan mereka, termasuk korban insiden dekat CDC tadi malam,” katanya.

MEMBACA  Sam Nujoma, presiden pertama Namibia, meninggal pada usia 95 tahun.

Senator Raphael Warnock, perwakilan Georgia di Kongres AS, juga menyampaikan belasungkawa.

“Saya berdoa untuk petugas yang terluka, serta seluruh mahasiswa dan staf. Saya hancur melihat komunitas kita kembali menghadapi tragedi kekerasan senjata,” tulisnya di media sosial.