Kepala Angkatan Darat Jenderal Muhoozi Kainerugaba dikenal karena unggahan kontroversialnya di platform media sosial X [Getty Images]
Militer Uganda mengumumkan penangguhan segala bentuk kerja sama militer dengan Jerman setelah menuduh duta besarnya, Mathias Schauer, terlibat dalam “aktivitas subversif” dan dinyatakan “sama sekali tidak memenuhi syarat” untuk berada di negara Afrika Timur itu.
Angkatan bersenjata tidak menyertakan bukti atas klaimnya, namun keputusan ini menandai memburuknya hubungan kedua negara.
Menolak tuduhan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman menyebutnya “tidak masuk akal dan tanpa dasar,” seperti dilaporkan Reuters.
Serangan tak biasa terhadap Schauer muncul setelah ia dikabarkan menyampaikan kekhawatiran soal kepala angkatan darat Jenderal Muhoozi Kainerugaba—yang merupakan anak presiden—dalam sebuah pertemuan pekan lalu.
Belum lama ini di X, sang jenderal mengancam akan memenggal kepala pemimpin oposisi Robert Kyagulanyi, yang lebih dikenal sebagai Bobi Wine.
Jenderal Kainerugaba juga membanggakan penyiksaan terhadap pengawal Wine setelah menahannya.
Kelompok HAM lama menuduh pemerintah Uganda menargetkan oposisi, terutama jelang pemilu.
Wine diperkirakan akan mencalonkan diri melawan Presiden Yoweri Museveni—yang berkuasa hampir empat dekade—dalam pemilu tahun depan.
Kritikus Museveni menyebut pemerintah dijalankan oleh dinasti keluarga: istrinya, Janet Museveni, adalah menteri pendidikan, sementara adiknya, Jenderal Salim Saleh, menjadi koordinator utama program pemerintah bernama Operasi Penciptaan Kekayaan.
Jenderal Saleh mengadakan pertemuan tertutup dengan diplomat Uni Eropa (UE) pekan lalu, di mana Schauer—duta besar Jerman untuk Uganda sejak 2020—menyampaikan kekhawatiran atas cuitan kontroversial sang jenderal dan “kerusakan reputasi” yang ditimbulkannya bagi Uganda, menurut media lokal.
Jenderal Kainerugaba membalas lewat unggahan Minggu lalu, menyatakan ia “memiliki masalah” dengan duta besar Jerman “yang berkaitan dengan pribadinya.”
“Ia sama sekali tidak layak berada di Uganda. Ini tidak ada hubungannya dengan rakyat Jerman yang hebat. Yang sangat saya kagumi,” tulisnya.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Kolonel Chris Magezi menyatakan Uganda menangguhkan kerja sama pertahanan dan militer dengan Jerman segera akibat “laporan intelijen terpercaya” bahwa Schauer terlibat “aktivitas subversif.”
“Penangguhan akan tetap berlaku hingga terselesaikannya persoalan keterlibatan Dubes dengan pasukan politik-militer palsu yang beroperasi di negara ini melawan pemerintah Uganda,” tambah pernyataan itu, tanpa bukti pendukung.
Di situsnya, kedubes Jerman di Uganda menyebut nilai perdagangan bilateral kedua negara sekitar $335 juta (£247 juta) pada 2024, dengan hubungan berbasis “stabilitas dan kepercayaan.”
Tidak ada rincian kerja sama militer yang diberikan.
Uganda terlibat aktif dalam misi perdamaian, termasuk di Somalia untuk memerangi kelompok Islam bersenjata yang berusaha menggulingkan pemerintah.
Mungkin Anda juga tertarik:
[Getty Images/BBC]