Tentara Israel mengajak lebih banyak penduduk Khan Younis untuk mengungsi

Tentara Israel Meminta Warga Palestina Khan Younis untuk Mengungsi

Tentara Israel mengimbau lebih banyak warga Palestina Khan Younis di selatan Jalur Gaza untuk mengungsi. Orang-orang di empat lingkungan lainnya diharuskan pergi ke zona aman yang telah ditentukan dekat pantai Mediterania, kata juru bicara tentara pada hari X, sebelumnya di Twitter.

PBB, lembaga bantuan, dan warga Palestina mengatakan bahwa tidak mungkin membuat zona aman di Gaza karena pertempuran sengit yang meluas dan serangan Israel yang terus berlanjut.

Juru bicara tentara Israel juga mengumumkan jeda pertempuran selama empat jam pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu di Deir al-Balah di bagian tengah Jalur Gaza dan di Rafah di perbatasan dengan Mesir.

Jeda ini diharapkan memudahkan penyediaan bantuan ke Gaza, kata tentara.

Organisasi bantuan memperingatkan bahwa penduduk Gaza bisa menghadapi kondisi kelaparan jika bantuan makanan darurat tidak segera diberikan kepada mereka.

Pada awal perang lebih dari tiga setengah bulan yang lalu, militer meminta penduduk sipil Palestina di utara Jalur Gaza untuk pindah ke selatan demi keselamatan mereka sendiri.

Namun, setelah perluasan serangan darat ke selatan, orang-orang sekali lagi terpaksa meninggalkan tempat perlindungan mereka.

Menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB, ribuan orang telah melarikan diri ke Rafah setelah pertempuran sengit di Khan Younis. Sekarang, Rafah menjadi rumah bagi lebih dari 1,3 juta orang, lebih dari setengah dari total populasi Jalur Gaza yang mencapai 2,2 juta.

Israel percaya bahwa pejabat senior Hamas bersembunyi di terowongan di Khan Younis dan bahwa militan juga menyandera tawanan Israel di jaringan bawah tanah yang luas.

Tentara mengumumkan perluasan serangannya di selatan Jalur Gaza pada awal minggu ini.

MEMBACA  ECB berharap adanya konsolidasi bank lintas batas yang lebih banyak menurut Reuters.

Warga Palestina meratapi kerabat dan orang yang mereka cintai yang tewas dalam serangan bom Israel di kamp pengungsi di Al-Mawasi di Khan Yunis di rumah sakit Al-Najjar. Mohammed Talatene/dpa