Sudan adalah ‘krisis kemanusiaan terbesar di dunia’

“Pada konferensi bantuan internasional di London untuk memperingati dua tahun sejak pecahnya perang saudara di negara Afrika utara tersebut, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa “krisis kemanusiaan terbesar di dunia” yang sedang terjadi di Sudan tidak boleh dilupakan,” kata Baerbock pada hari Selasa.

“Bagaimana kita bisa melupakan krisis kemanusiaan terbesar di dunia?” tanya Baerbock, menyoroti penderitaan “30 juta orang yang tidak bisa bertahan tanpa bantuan kemanusiaan” dan “laporan mengerikan tentang perempuan dan anak-anak yang diperkosa.”

“Perang ini harus berakhir,” tambah menteri yang akan mengundurkan diri pada bulan Mei ketika pemerintahan Jerman berikutnya mulai menjabat.

Jerman memberikan sumbangan sebesar €125 juta ($142 juta) untuk Sudan dan negara tetangganya, kata Baerbock.

Namun jumlah tersebut tidak akan pernah cukup jika konflik tidak berhenti, katanya. “Perang ini harus berakhir.”

Sekitar 20 negara berpartisipasi dalam Konferensi Sudan London, bersama perwakilan dari Uni Afrika dan Uni Eropa.

Perang saudara antara Pasukan Dukungan Cepat (RSF) organisasi paramiliter dan Pasukan Bersenjata Sudan telah berlangsung di negara Afrika utara sejak April 2023.

Angka dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa lebih dari 12 juta orang telah mengungsi dalam konflik ini, sementara 24,6 juta menghadapi kelaparan akut di dalam negara.

Organisasi hak asasi manusia telah menuduh kedua belah pihak melakukan kejahatan perang seperti kekerasan seksual, serangan terhadap warga sipil, dan pembersihan etnis.

Filippo Grandi, Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock, dan Hadja Lahbib, Komisioner Uni Eropa untuk Kesiapsiagaan, Manajemen Krisis, dan Kesetaraan, hadir dalam Konferensi Sudan London di Lancaster House.”

MEMBACA  Pendukung terbesar Nigel Farage mencoba mengirimkan sumbangan melalui rekanannya.

Tinggalkan komentar