Stellantis (NYSE:STLA) melaju pesat saat partner mereka, Leapmotor, bersiap meluncurkan EV dengan harga di bawah 100 ribu yuan.
Sahamnya melonjak 3,8% hari ini setelah ada laporan bahwa Zhejiang Leapmotor akan merilis sedan ukuran sedang B01 di Cina mulai bulan ini, dengan harga 89.800 yuan hingga 119.800 yuan—jauh lebih murah dibandingkan Model 3 dari Tesla (NASDAQ:TSLA) yang dibanderol 235.500 yuan-339.500 yuan.
B01 menawarkan jarak tempuh 430 km hingga 650 km dan berusaha menyaingi Model 3 dengan harga lebih dari separuhnya.
Pasar otomotif Cina tengah terjerembab dalam perang harga akibat ekonomi yang lesu, tapi penjualan Leapmotor bisa memberi tekanan pada Tesla, yang penjualannya di Cina terus menurun sebelum akhirnya naik tipis 0,8% menjadi 71.599 unit pada Juni.
Stellantis juga memperluas jaringan Leapmotor: mulai September, dealer di Afrika Selatan akan menjual SUV C10, dengan lebih banyak model direncanakan hingga 2026.
Kolaborasi ini memberi Stellantis jalur lebih cepat untuk pertumbuhan EV di Cina dan luar negeri saat bersaing dengan produsen lama maupun startup.
Mengapa ini penting? Merebut pangsa pasar dengan EV murah bisa membantu STLA mengejar ketertinggalan dari Tesla dan pemimpin EV lainnya.
Investor akan mengamati angka penjualan awal Leapmotor dan laporan penjualan Stellantis berikutnya untuk melihat apakah strategi ini berhasil.
Artikel ini pertama kali muncul di GuruFocus.