BEIRUT — Stasiun TV kelompok Hezbollah Lebanon mengumumkan bahwa pejabat Hamas teratas Saleh Arouri tewas pada hari Selasa dalam ledakan di pinggiran selatan Beirut.
Arouri, salah satu pendiri sayap militer Hamas, telah memimpin kehadiran kelompok tersebut di Tepi Barat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengancam akan membunuhnya bahkan sebelum perang Hamas-Israel dimulai pada 7 Oktober.
Para pejabat Israel menolak untuk berkomentar.
Badan Berita Nasional Lebanon yang dijalankan negara mengatakan ledakan itu menewaskan empat orang dan dilakukan oleh pesawat tanpa awak Israel.
Suatu ledakan mengguncang pinggiran selatan ibu kota Lebanon pada Selasa malam, menyebabkan kekacauan di benteng kelompok militan Hezbollah, tetapi sifat ledakan tersebut belum diketahui dengan pasti.
Belum jelas apakah ledakan tersebut mengakibatkan korban di pinggiran Beirut, tetapi video yang beredar di media sosial menunjukkan kerusakan serius dan kebakaran.
Ledakan itu terjadi selama lebih dari dua bulan pertukaran tembakan sengit antara pasukan Israel dan anggota Hezbollah di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.
Sejak pertempuran dimulai pada 8 Oktober, pertempuran tersebut terpusat beberapa mil (kilometer) dari perbatasan, tetapi dalam beberapa kesempatan, angkatan udara Israel menghantam sasaran Hezbollah yang lebih dalam di Lebanon.
Sebelumnya dalam hari itu, Hezbollah mengatakan para pejuangnya melakukan serangkaian serangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel yang menargetkan pos militer Israel.