PBB mengutuk penahanan sejumlah stafnya oleh kelompok Houthi di Yaman, dengan 59 orang kini ditahan menyusul penggerebekan pasukan keamanan ke kantor-kantor PBB yang turut menyita peralatan dan mempersulit penyaluran bantuan.
Seorang staf Perserikatan Bangsa-Bangsa kembali ditahan di Yaman, sehingga total menjadi enam orang yang ditangkap dalam beberapa hari terakhir, demikian disampaikan juru bicara PBB pada Senin.
Penahanan terakhir ini terjadi setelah pasukan keamanan Houthi memasuki beberapa kantor PBB di Sanaa, Yaman, pada hari Minggu, ujar Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB.
Ia menambahkan bahwa kelompok Houthi turut menyita peralatan dan aset teknologi informasi serta komunikasi.
Menurut Dujarric, setidaknya 59 personel PBB kini ditahan oleh kelompok Houthi, yang mana ia mengutuk penahanan yang berkelanjutan ini. PBB menyatakan beberapa di antaranya telah ditahan selama bertahun-tahun.
Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, menyampaikan bahwa masih terdapat ratusan personel PBB yang tersisa di wilayah-wilayah Yaman yang dikendalikan Houthi, termasuk sejumlah kecil staf internasional.
Seorang anak memegang senjata mainan saat para pengunjuk rasa, yang didominasi pendukung Houthi, menghadiri unjuk rasa pro-Palestina sehari setelah serangan udara Israel di Sanaa, Yaman, 26 September 2025; ilustratif. (kredit: REUTERS/Khaled Abdullah TPX IMAGES OF THE DAY)
“Prioritas utama kami adalah keselamatan dan kesejahteraan seluruh personel PBB, termasuk mengamankan pembebasan rekan-rekan yang ditahan secara sewenang-wenang dan mitra lokal kami yang juga terdampak, serta mencegah penahanan lebih lanjut,” ujar Haq.
Kelompok Houthi yang beraliansi dengan Iran telah mengendalikan sebagian besar Yaman, termasuk ibu kota Sanaa, sejak merebut kekuasaan pada tahun 2014 dan awal 2015.
Houthi Mempersulit PBB dalam Memberikan Bantuan kepada Warga Yaman
Menurut PBB, kelompok Houthi telah mengambil langkah-langkah yang membuat badan tersebut “semakin sulit” untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Yaman.
Haq mengatakan pekan lalu bahwa tindakan-tindakan Houthi memaksa PBB untuk menilai ulang cara kerjanya di wilayah-wilayah yang dikendalikan kelompok tersebut.