Seychelles menghentikan dakwaan ilmu hitam terhadap Patrick Herminie, anggota oposisi

Ketua oposisi utama Seychelles, Patrick Herminie, tidak lagi menghadapi tuduhan ilmu sihir setelah jaksa menarik kasus tersebut. Dia selalu menyangkal tuduhan tersebut dan saat berbicara di luar pengadilan pada hari Kamis, ia menggambarkannya sebagai “tindakan yang jahat”. Polisi mengatakan kasus ini terkait dengan penemuan dua mayat yang dikeluarkan dari pemakaman di pulau Mahé. Herminie berencana mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2025 di bawah bendera Partai United Seychelles. Ia menyebut kasus ini sebagai “penyalahgunaan kekuasaan” oleh Presiden Wavel Ramkalawan. “Kita tidak memiliki hak untuk menangkap seseorang dan memenjarakannya tanpa alasan apa pun,” katanya. Presiden belum memberikan komentar mengenai kasus ini. Herminie menjabat sebagai Ketua Parlemen Seychelles antara 2007 dan 2016. Jaksa mengatakan kepada pengadilan magistrat di ibu kota, Victoria, bahwa ia mencabut semua tuduhan terhadapnya. Tidak ada alasan yang diberikan untuk keputusan tersebut. Pada bulan Oktober lalu, Herminie dan enam rekannya yang merupakan warga Seychelles dibebaskan dengan jaminan. Mereka dituduh memiliki barang-barang yang ditujukan untuk digunakan dalam ilmu sihir, konspirasi melakukan ilmu sihir, dan memperoleh jasa terkait ilmu sihir, menurut laporan media lokal saat itu. Jaksa awalnya menduga bahwa nama pemimpin oposisi itu muncul dalam pesan WhatsApp antara warga Seychelles dan tersangka asal Tanzania, yang ditangkap pada September lalu di bandara internasional utama. Tersangka asal Tanzania tersebut ditemukan memiliki barang-barang yang diduga terkait ilmu sihir, termasuk batu, artefak kayu hitam, botol kecil berisi cairan coklat, koleksi bubuk, dan dokumen dengan bahasa aneh serta simbol-simbol “setan dan setan”, kata mereka. Dokumen-dokumen tersebut mirip dengan yang ditemukan di gereja-gereja Katolik dan tempat-tempat lain yang telah dirusak di Mahé, pulau terbesar Seychelles, jaksa lebih lanjut menduga. Bersama dengan Herminie, empat orang lainnya yang menjadi bagian dari kasus asli juga tidak lagi menghadapi tuduhan. Kasus baru dibuka terhadap warga Tanzania dan dua orang lainnya, melaporkan Seychelles News Agency. Herminie mengatakan kepada media lokal tahun lalu bahwa lebih dari 40 petugas polisi telah merazia kantor partainya di Victoria. Ia menambahkan bahwa petugas tersebut mencari barang-barang terkait ilmu sihir, termasuk “tulang, bagian tubuh, dan objek yang terkait dengan agama Kristen”, tetapi tidak menemukan apapun. “Dalam sejarah Seychelles, tidak pernah ada pemimpin partai politik yang ditangkap karena kesukuan dan ilmu sihir. Ini hal yang baru dan memalukan bagi Seychelles,” katanya saat itu.

MEMBACA  Menara Eiffel: Atlet Perancis mencoba memecahkan rekor dunia memanjat tali