Setidaknya lima tewas setelah penembak membuka api pada wisatawan di Kashmir.

Petugas keamanan berlomba ke lokasi setelah para penembak membuka api pada sekelompok wisatawan di Pahalgam. Setidaknya lima orang tewas setelah penembak membuka api pada sekelompok wisatawan domestik yang sedang mengunjungi tempat wisata populer di Kashmir yang dikelola India, kata otoritas kepada BBC. Serangan terjadi di Pahalgam, sebuah kota yang indah di Himalaya yang sering dijuluki “Swiss-nya India”. Menteri Utama wilayah itu, Omar Abdullah, mengatakan serangan itu “jauh lebih besar dari apa pun yang pernah kita lihat ditujukan kepada warga sipil dalam beberapa tahun terakhir”. Menurut laporan, sejumlah orang juga terluka dalam serangan itu. Letnan Gubernur wilayah itu, Manoj Sinha, mengatakan bahwa tentara dan polisi telah dikerahkan ke lokasi. Mendeskripsikan insiden tersebut sebagai “serangan teroris yang pengecut pada wisatawan”, Sinha menulis di X: “Saya jamin kepada rakyat bahwa mereka yang ada di balik serangan yang hina ini tidak akan luput dari hukuman.” Tidak ada kelompok yang mengklaim tanggung jawab atas serangan itu. Terdapat pemberontakan berkepanjangan di wilayah mayoritas Muslim tersebut sejak tahun 1989, meskipun kekerasan telah mereda dalam beberapa tahun terakhir. Serangan itu terjadi di Baisaran, padang rumput di puncak gunung tiga mil (5km) dari Pahalgam. Rekaman video yang diposting oleh media India tampaknya menunjukkan pasukan India berlari ke arah lokasi serangan, sementara dalam rekaman lain korban terdengar mengatakan bahwa para penembak telah memilih non-Muslim. Polisi mengatakan beberapa wisatawan telah dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak. Area tersebut telah dikepung dan pencarian sedang dilakukan untuk menemukan pelakunya. Sejak 1990-an, pemberontakan separatis bersenjata melawan pemerintahan India di wilayah itu telah merenggut puluhan ribu nyawa, termasuk warga sipil dan pasukan keamanan. Wilayah Himalaya itu dibagi setelah kemerdekaan India dari Inggris, pemisahan dan pembentukan Pakistan pada tahun 1947. Dua negara yang bersenjata nuklir tersebut sama-sama mengklaim wilayah itu secara keseluruhan dan telah melakukan dua perang dan konflik terbatas atasnya dalam beberapa dekade terakhir. Sekitar 500.000 tentara India ditempatkan secara permanen di wilayah itu. Meskipun pertempuran telah berkurang sejak Perdana Menteri Narendra Modi mencabut otonomi sebagian Kashmir pada tahun 2019, masih terjadi insiden kekerasan. Pahalgam adalah tujuan wisata populer, menarik baik wisatawan domestik maupun internasional. Sekitar 3,5 juta wisatawan mengunjungi Kashmir pada tahun 2024, menurut data resmi.

MEMBACA  Setelah Malam Penuh Teror di Kyiv, Pencarian Korban Tewas Terus Berlanjut