Serangan udara massif Rusia terhadap Ukraina memasuki hari kedua

Setelah Ukraina masuk ke Kursk, Rusia meluncurkan serangan udara besar-besaran ke berbagai wilayah Ukraina, menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai lebih banyak lagi. Menurut Reuters, ini adalah serangan udara terbesar yang diluncurkan oleh Rusia sejak awal perang tahun 2022.

Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk menyebutnya sebagai “serangan paling massif” Rusia, menurut CNN.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah menargetkan warga sipil Ukraina dan menyebut serangan tersebut sebagai “serangan senjata presisi tinggi,” melaporkan Reuters.

Serangan pertama dimulai pada pagi hari Senin, dengan 15 wilayah menjadi sasaran drone, misil jelajah, dan misil hipersonik, menurut CNN. Serangan lebih lanjut diluncurkan pada pagi hari Selasa.

“Seperti kebanyakan serangan Rusia sebelumnya, serangan ini sama kejinya, menargetkan infrastruktur sipil penting,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menurut The Associated Press.

Serangan udara terjadi pada hari yang sama ketika Kremlin secara publik membahas potensi pembicaraan gencatan senjata dan bersumpah untuk membalas Kursk. “Tindakan musuh seperti ini tidak bisa tanpa respons yang tepat,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dilaporkan oleh Reuters.

Sebagai tanggapan, Ukraina berhasil menembak jatuh beberapa drone dan misil, sambil juga meluncurkan puluhan drone yang ditujukan ke Rusia bagian barat.

Zelenskyy juga meminta sekutu untuk “mempertimbangkan operasi pertahanan udara bersama dan memberikan kemampuan jangkauan jauh,” melaporkan Reuters.

MEMBACA  Houthi Bersumpah Memberikan Respons Setelah AS Memimpin Serangan di Yaman: Pembaruan Langsung