Serangan Udara Israel Membunuh Dozens di Gaza Utara Semalam, Kata Direktur Rumah Sakit

Serangan Israel membunuh puluhan warga Palestina di utara Gaza semalam, kata pejabat kesehatan Palestina pada hari Rabu, saat Israel mengancam untuk meningkatkan kampanye militer di enklave tersebut meskipun tekanan internasional yang meningkat.
Mayat lebih dari 50 orang yang tewas semalam telah tiba di Rumah Sakit Indonesia menjelang tengah hari pada hari Rabu, kata Marwan Sultan, direktur fasilitas medis di kota Beit Lahia. Dia mengatakan puluhan lainnya telah terluka. Kementerian kesehatan Gaza juga mengatakan bahwa puluhan orang tewas semalam, tanpa menyebutkan di mana.
Pejabat kesehatan Gaza tidak membedakan antara pejuang dan warga sipil saat melaporkan jumlah kematian.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar. Avichay Adraee, juru bicara militer Israel, telah memperingatkan pada malam Selasa tentang serangan mendadak di bagian utara Gaza di mana dia mengatakan militan telah menembakkan roket ke wilayah Israel.
Administrasi Trump telah mencoba untuk memediasi akhir perang 18 bulan, yang pejabat kesehatan Palestina mengatakan telah membunuh lebih dari 50.000 orang dan membawa enklave itu ke ambang kelaparan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengancam akan “intensif” eskalasi di Gaza kecuali Hamas menyerahkan senjata dan melepaskan sandera yang masih dipegangnya. Militer Israel telah memanggil ribuan prajurit tambahan untuk memperkuat upaya perang, dan pemerintah telah bersumpah untuk merebut wilayah tambahan di sana sampai Hamas mematuhi.
Pemimpin Hamas menolak untuk membekali diri dan mengatakan bahwa mereka tidak akan membebaskan sandera yang tersisa kecuali Israel mengakhiri perang dan mundur dari Jalur Gaza.
Pada malam Selasa, jet tempur Israel membombardir kota Gaza selatan Khan Younis dalam upaya untuk membunuh Muhammad Sinwar, salah satu komandan militer teratas kelompok yang tersisa. Militer Israel mengatakan telah menyasar kompleks Hamas di bawah Rumah Sakit Eropa dekat Khan Younis. Baik Israel maupun Hamas belum mengomentari apakah Tuan Sinwar tewas dalam bombardir tersebut.
Pejabat Israel mengatakan mereka berharap menghilangkan Tuan Sinwar, salah satu negosiator Hamas yang paling keras kepala, akan membuat kelompok tersebut lebih fleksibel dalam tuntutan gencatan senjata. Tapi Israel telah membunuh banyak pemimpin Hamas sejak awal perang, tanpa memaksa kelompok tersebut menerima persyaratannya.
Saudara laki-laki Tuan Sinwar, Yahya Sinwar, memimpin Hamas di Gaza dan merupakan salah satu perencana utama serangan 7 Oktober 2023, terhadap Israel selatan yang memicu perang. Setelah Yahya Sinwar dibunuh oleh pasukan Israel tahun lalu, Muhammad Sinwar mengambil peran yang lebih menonjol di dalam kelompok.

MEMBACA  Kepala UNRWA menuduh Israel membeli iklan Google untuk menghalangi sumbangan ke agensi | Berita UNRWA