Reuters
Qatar menyatakan Israel menyerang bangunan hunian yang menampung sejumlah anggota biro politik Hamas.
Israel telah melancarkan serangan yang menargetkan pimpinan senior Hamas di ibu kota Qatar, Doha.
Seorang pejabat Hamas memberitahu BBC bahwa anggota tim negosiasi kelompok bersenjata Palestina tersebut menjadi target selama sebuah pertemuan. Belum jelas apakah ada di antara mereka yang tewas, namun foto-foto menunjukkan sebuah gedung yang rusak parah di distrik Katara utara.
Militer Israel menuduh para pemimpin Hamas bertanggung jawab langsung atas serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel dan merencanakan perang di Gaza yang menyusulnya.
Qatar dengan keras mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “serangan Israel yang pengecut yang menargetkan gedung-gedung residensial yang menaungi beberapa anggota biro politik Hamas”.
“Serangan kriminal ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional, serta menjadi ancaman serius bagi keamanan dan keselamatan warga Qatar serta penduduk di Qatar,” demikian pernyataan kementerian luar negeri.
Negara Teluk itu—sekutu utama AS di kawasan yang menjadi lokasi pangkalan udara besar Amerika—telah menjadi tuan rumah bagi biro politik Hamas sejak 2012 dan berperan sebagai mediator dalam perundingan tidak langsung antara kelompok tersebut dengan Israel.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga mengutuk serangan itu, dengan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan “pelanggaran terang-terangan” terhadap kedaulatan Qatar.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan bahwa apa yang mereka sebut “tindakan terhadap para petinggi teroris” Hamas itu merupakan “operasi Israel yang sepenuhnya independen”.
“Israel yang memulainya, Israel yang melaksanakannya, dan Israel yang bertanggung jawab penuh,” bunyi sebuah pernyataan.
Seorang pejabat tinggi Israel memberitahu media Israel bahwa anggota Hamas yang menjadi target termasuk Khalil al-Hayya, ketua negosiator dan pemimpin Gaza yang diasingkan, serta Zaher Jabarin, pemimpin Tepi Barat yang diasingkan.
“Kami masih menunggu hasil dari serangan tersebut. Ada konsensus di antara kepemimpinan politik dan keamanan,” tambah pejabat itu.
Pada Senin, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz telah memperingatkan para pemimpin Hamas yang tinggal di luar negeri bahwa mereka menghadapi “pemusnahan” dan Gaza akan dihancurkan jika kelompok itu tidak membebaskan sandera-sanderanya dan menyerahkan senjata.
Militer Israel meluncurkan kampanye di Gaza sebagai tanggapan atas serangan pimpinan Hamas terhadap Israel selatan pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera.
Setidaknya 64.605 orang telah tewas dalam serangan-serangan Israel di Gaza sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.