Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan puluhan orang tewas atau terluka dalam ledakan di sebuah kamp pengungsi dekat Rafah. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah melakukan serangan udara menargetkan sebuah kompoun Hamas di daerah tersebut. IDF mengatakan sedang meninjau insiden tersebut. Sebelumnya, Hamas menembakkan delapan roket dari Rafah menuju Tel Aviv, serangan jarak jauh pertama ke kota tersebut sejak Januari. Video dari selatan Jalur Gaza menunjukkan ledakan besar dan api yang berkobar-kobar. Hamas mengatakan serangan udara Israel telah mengenai kamp untuk pengungsi Palestina di barat laut Rafah, jauh dari operasi militer terkini di zona aman humaniter yang ditetapkan. IDF mengonfirmasi telah menargetkan militan Hamas di daerah tersebut dan mengatakan mengetahui laporan bahwa serangan tersebut telah memicu kebakaran yang merugikan warga sipil. IDF sedang meninjau insiden tersebut tetapi mengatakan telah menggunakan senjata presisi menyerang target-target yang sah. Sebelumnya pada hari Minggu, sirene serangan udara terdengar di sekitar Tel Aviv ketika Israel bagian tengah diserang oleh roket Hamas, ditembakkan dari dekat Rafah. Delapan roket tersebut entah diintersep oleh sistem pertahanan udara atau jatuh di ladang. Kampanye militer Israel terus berlanjut di Rafah, meskipun Pengadilan Internasional pada Jumat memutuskan bahwa harus menghentikan. Hujan roket tersebut menunjukkan ancaman yang masih dihadapi Hamas terhadap warga Israel, meskipun tidak ada laporan tentang cedera. Ini juga menggambarkan tantangan yang dihadapi tentara Israel saat mereka semakin maju ke selatan Gaza untuk mengusir Hamas dari apa yang disebutnya sebagai “kubu terakhirnya.” Serangan roket terjadi menjelang negosiasi gencatan senjata lebih lanjut antara Israel dan Hamas, yang diharapkan akan dilanjutkan minggu depan. Sayap militer Hamas mengatakan telah bertindak sebagai respons terhadap \”pembantaian warga sipil.\” Kampanye militer Israel di Gaza dimulai setelah para penembak bersenjata yang dipimpin Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, membunuh sekitar 1.200 orang dan membawa 252 lainnya kembali ke Gaza sebagai sandera. Hampir 36.000 warga Palestina tewas dalam perang sejak itu, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.